Eksekusi Lahan di Sergai Ricuh, Petani Hadang dan Lempari Traktor

Eksekusi Lahan di Sergai Ricuh, Petani Hadang dan Lempari Traktor
Eksekusi Lahan di Sergai Ricuh, Petani Hadang dan Lempari Traktor (Analisadaily/Zainal Abidin)

Analisadaily.com, Sergai - Eksekusi lahan pertanian seluas 12 hektare yang berlokasi di Desa Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) ricuh.

Terlihat Puluhan petani menolak eksekusi sawah miliknya yang sudah ditanami padi. Aksi saling dorong antara petani dengan sekira seratus petugas kepolisian pun tak terhindarkan.

Sejumlah petani tampak mengejar lalu menghadang eskavator dan traktor yang akan digunakan untuk melakukan pemerataan lahan sawah warga.

Puluhan petani terlihat berteriak dan meminta agar Pengadilan Negeri (BN) Sei Rampah membatalkan eksekusi tersebut.

Kericuhan dapat direndam setelah polisi melakukan dialog dan mengamankan sejumlah warga untuk menghindari bentrokan.

“Kami sebagai masyarakat menolak eksekusi ini karena kami sudah puluhan tahun tinggal disini, bersawah di sini,” kata Linda, seorang petani, Rabu (10/5).

Menurut Linda, persoalan lahan antara petani dengan penggugat bernama Beni sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Setidaknya adanya puluhan petani yang mengelola lahan sawah di lahan yang berdekatan dengan wisata Pantai Kelang tersebut.

“Hanya saja petani sakit hati lantaran PN Sei Rampah melakukan eksekusi saat petani sudah menanami padi,” sebut Linda.

“Kamin sakit hati pak, kenapa dari dulu tidak dilakukan, kenapa waktu kami sudah tanam padi seperti saat ini baru dilakukan eksekusi, kenapa tidak ada pemberitahuan kepada kami,” katanya.

Linda berharap agar pemerintah memperhatikan nasib petani seperti mereka.

“Ini tanah dari orang tua kami dulu, jika mau diambil pasti kami akan pertahanan, jika pun harus kami pergi, biarlah padi kami panen dulu. Karena itu saya mohon kepada pemerintah, kepada Presiden Jokowi agar perhatikan nasib kami,” tutupnya.

Pantaun di lokasi, hingga kini petani dan petugas kepolisian masih berada di lokasi. Patani masih berjaga dan terus berupaya untuk menghalangi traktor yang hendak merusak tanamnya.

Pihak PN Sei Rampah yang ditemui di lokasi enggan berkomentar terkait eksekusi lahan yang mereka lakukan.

(BAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi