"Karena proses pemeriksaan di imigrasi Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) sangat ketat, maka itu wajib dilakukan, sehingga jemaah kita yang kehilangan dapat masuk," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara, Haryanto Rabu (31/5).

Kata dia, sejak kedatangan jemaah, kehilangan paspor sudah ada beberapa orang. Misalkan, kata Haryanto, untuk SPLP satu lembar ada 3 jemaah haji, dari kloter 9 surabaya (SUB) dan UPG 7.

“Nah, kalau yang di kloter 15 JKS kemarin itu ada 1 orang ini betul hilang tidak ketahuan di mana, maka dilakukan bentuk paspor dan namun tetap SPLP. Insya Allah semua sudah aman dan tidak ada kendala lagi,” paparnya.

Disoal apakah ada temuan jimat seperti yang dikhawatirkan bawaan jemaah haji Indonesia, Haryanto mengaku sejauh ini belum ada.

“Alhamdulillah sejauh ini temuan jimat bawaan jemaah belum ada, kemungkinan jemaah kita sudah paham bahayanya dan ini sudah disosialisasikan ke Kanwil Kemenag se-Indonesia, jadi nihil. Jadi hanya kendala kecil saja seperti halnya jemaah masih membawa bumbu dengan porsi banyak, kendati koper dibongkar tetapi masih bisa di kondisikan dengan baik,” terangnya.

Terkait data kedatangan jemaah per tanggal 31 Mei 2023 pada hari ke-8 sudah mencapai 118 kloter dengan total 45.030 jemaah haji.

(KAH/RZD)