Jemaah Haji Gelombang Kedua Diharap Tidak Ada Keterlambatan

Jemaah Haji Gelombang Kedua Diharap Tidak Ada Keterlambatan
Kepala Kantor Urusan Haji Arab Saudi, Dr Nasrullah Jasam (Analisadaily/Kali A Harahap)

Analisadaily.com, Jeddah - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi khususnya Daker Bandara siap menyambut kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang kedua di Bandara King Abdulaziz Internasional (KAIA) Jeddah Arab Saudi.

“Teman-teman bandara sudah sangat siap menyambut kedatangan jemaah gelombang kedua baik sektor satu dan dua, baik yang sudah bergerak ke Jeddah maupun masih stay di Madinah,” hal ini ditegaskan Kepala Kantor Urusan Haji Arab Saudi, Dr Nasrullah Jasam, Rabu (7/6).

Kata dia untuk menyambut para duyufurahman ini juga sudah beberapa kali rapat dengan pihak terkait, baik dari maskapai, Daker Bandara, Yanpul, untuk persiapan menyambut kedatangan gelombang dua ini.

Ia juga menyebutkan pada kedatangan gelombang kedua tidak ada lagi srimoni, apalagi jemaah sudah disarankan menggunakan kain ihram.

“Oleh keren itu kita cukup menyambut dan memastikan proses berjalan lancar, dan jemaah langsung bisa menjalankan ibadah umrah ke Mekkah,” terangnya.

Terkait perbedaan kedatangan jemaah gelombang satu dengan dua, Jasam menjelaskan perbedaan yang signifikan adalah Bandara KAIA Jeddah, adalah bandara khusus haji pada musim haji.

Jadi dari sisi akses juga terbatas, tidak seperti Bandara lainnya karena hanya petugas yang memiliki tasreh atau id card yang boleh masuk.

Bandaranya juga memiliki pavilium yang besar dan pergerakan jemaah juga lebih mudah untuk mengatur-ngatur jemaah mulai dari keluar imigrasi sampai ke bus, karena memang tempat sangat luas.

Disoal keterlambatan jadwal maskapai, ia berharap tidak terjadi di gelombang kedua.

“Pemberangkatan gelombang pertama ada jadwal perubahan kapasitas, perubahan jadwal. Nah, untuk itu kita sudah sampaikan pada maskapai, baik Garuda dan Saudi Arabia, tidak terjadi lagi hal seperti itu, kaerna sangat berdampak pada pelayanan, dan mereka berjanji akan memperbaiki digelombang kedua ini,” sebutnya.

“Tentunya juga kita dapat memahami terkait dengan hal-hal yang berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan, tetapi diupayakan sesuai dengan jadwal sehingga tidak berdampak kepada layanan yang diberikan pada jemaah,” sambungnya.

Misalnya, kalau dijadwalkan itu jam 10 tiba di Jeddah, kemudian harus mempersiapkan makanan, baik di bandara maupun di penginapan. Kalau ternyata tiba-tiba berubah 2 hingga 3 jam, dampaknya makanan yang sudah dipersiapkan tidak bisa lagi dikonsumsi.

“Berapa kerugian,” ujarnya.

Kalau di Madinah tidak lagi soal makanan, tetapi pada soal Arbain jemaah, seharusnya Salat Zuhur bisa ke Salat Maghrib.

Menurutnya alasan maskapai adanya keterlambatan armada yang mereka sewa, jadi berdampak kepada konfigurasi ke armada yang lainnya.

“Ini hasil informasi dari Saudi Airlines, ada sekian banyak armada yang mereka sewa terlambat datang, otomatis memerlukan waktu inspeksi untuk memastikan bahwa pesawat itu layak terbang, baik dari sisi keselamatan, sehingga kemudian terlambat dan berdampak pada penerbangan berikutnya. Itu yang mereka sampaikan,” ungkapnya.

Untuk kloter pertama pada gelombang kedua masuk SOC 46 pada 8 Juni 2023 dini hari Waktu Arab Saudi.

(KAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi