Gunung berapi Anak Krakatau di Indonesia meletus dua kali pada pagi hari tanggal 9 Juni 2023, memuntahkan abu setinggi 3 km ke langit, kata badan vulkanologi negara PVMBG. (Reuters/PVMBG)
Analisadaily.com, Banten - Gunung berapi Anak Krakatau di Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Lampung Selatan, meletus dua kali hanya dalam waktu satu jam pada hari Jumat (9/6). Memuntahkan abu vulkanik setinggi 3.000 m ke udara.
Gunung berapi tersebut meletus pada pukul 07.46 waktu setempat (12.46 GMT) pada hari Jumat lalu meletus lagi 62 menit kemudian. Gambar selang waktu yang dibagikan oleh agensi menunjukkan pelebaran awan besar yang mengepul dari gunung berapi dan bergerak ke barat daya.
Anak Krakatau setinggi 157m, terletak di Selat Sunda Indonesia antara pulau Jawa dan Sumatra, telah meletus lebih dari 10 kali sejak Maret tahun ini. Pemukiman terdekat ke gunung berapi berjarak 16,5 km.
"Tidak ada perintah evakuasi tetapi wisatawan dan penduduk disarankan untuk tidak mendekati atau mendaki gunung berapi tersebut," kata Koordinator Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Oktory Prambada dilansir dari Reuters dan Channel News Asia.
Indonesia duduk di "Cincin Api" Pasifik dan memiliki 127 gunung berapi aktif.
Letusan Anak Krakatau pada Desember 2018 memicu tanah longsor bawah laut yang memicu tsunami di provinsi Banten, Jawa Barat, dan Lampung yang menewaskan sedikitnya 430 orang.
Hingga Jumat, empat gunung berapi di Indonesia berada pada tingkat siaga tertinggi kedua, termasuk Anak Krakatau, Merapi di Jawa Tengah, Semeru di Jawa Timur, dan Karangetang di Sulawesi Utara.
Anak Krakatau, atau anak Krakatau, muncul dari gunung berapi Krakatau, yang terkenal meletus pada tahun 1883 dan menewaskan lebih dari 36.000 orang dalam rangkaian tsunami.
(CSP)