Ketua Umum Pengprov Perbasi Sumut Iwan Hartono Alam beserta pengurus foto bersama dengan staf dan panitia Posko Publikasi PON usai memberi keterangan, Senin (12/6). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Kolaborasi atau kerja sama antara pemerintah dan swasta sangat dibutuhkan untuk membangun kembali kejayaan dunia bola basket Sumatera Utara.
"Nama besar Sumut di kancah perbasketan nasional sesungguhnya sangat disegani, khususnya di era 1970-an hingga 1980-an. Saat itu banyak pebasket asal provinsi ini, termasuk dari Pematangsiantar, memperkuat timnas. Namun dewasa ini basket Sumut terkesan sulit bersaing. Bahkan di tingkat nasional, kita baru masuk delapan besar," ujar Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Pengprov Perbasi) Sumut, Iwan Hartono Alam, di Posko Publikasi PON 2024 Wilayah Sumut di Gedung Disporasu, Senin (12/6).
Dalam pertemuan yang dipandu moderator Jonny Siahaan, Iwan yang hadir bersama Bendahara Robin Winarta dan Kabid Organisasi Abdul Latif Rusli dan Wasping KONI Sumut Perry Iskandar, lebih lanjut menjelaskan, perkembangan basket sangat dinamis, termasuk di Tanah Air.
Pembinaan cabang olahraga yang juga disebut olahraga bola keranjang ini, sekarang bahkan dimulai sejak usia 10 tahun.
Di Sumut, pembinaan usia pelajar sesungguhnya cukup baik. Apalagi sekolah-sekolah juga menjadikan cabang olahraga ini sebagai bagian dari ekstra kurikuler. Sehingga basket pelajar Sumut diperhitungkan di tingkat nasional. Bahkan para pebasket Sumut juga ada dipanggil timnas pelajar.
"Salah satu problem pembinaan basket Sumut, jika sang atlet menyelesaikan pendidikan SMA, mayoritas mereka melanjutkan pendidikan, bahkan tidak jarang di luar negeri. Bahkan ada juga yang bekerja sehingga aktivitas mereka tidak lagi untuk prestasi, melainkan sebatas hobi," ujarnya.
Selain itu, faktor sarana prasarana, khususnya tempat latihan, juga menjadi salah satu kendala. "Di Jawa Timur, misalnya, seluruh kota /kabupaten memiliki GOR latihan representatif. Karenanya wajar basket mereka lebih maju. Selain sumbsr daya manusianya lebih banyak banyak, fasilitas latihan juga mendukung," tambahnya.
Karena itu, kolaborasi pemerintah-swasta sangat dibutuhkan untuk melahirkan dan membentuk tim tangguh, karena basket juga membutuhkan pembinaan jangka panjang.
"Kalau di luar negeri, saya sudah cek langsung, soal pendanaan juga mendapat dukungan pemerintahnya," ungakpnya.
Maksimal
Namun demikian, Iwan yang dengan ciri khasnya yang selalu tampil tenang mengatakan, Perbasi Sumut berupaya maksimal mempersiapkan tim menghadapi PON XXI/2024.
Perbasi Sumut mengandalkan tim 3x3 untuk merebut medali di PON. "Kita berharap bisa meraih emas atau perak. Kalaupun paling apes yang mendapat perunggu," jelasnya.
Pada PON 2021 Papua, Sumut hanya mengirimkan tim 3x3. Karenanya di PON PON 2024, Perbasi Sumut tentu ingin tampil full team dengan mengikutsertakan tim 5x5.
Untuk memenuhi keinginan meraih medali, Perbasi Sumut juga merencanakan uji coba (try out) minimal di Pulau Jawa.
Kepala Bidang (Kabid) Organisasi, Abdul Latif, menjelaskan, Pelatda Basket Sumut dipusatkan di GOR Basket yang di Sports Centre, Jalan Pancing.
Untuk tim 3x3 putra diisi Egi, Marjan, Daffa, Billy dan Joan. Mereka diasuh Pelatih Hidayat. Sementara untuk tim 3x3 putri ada Asima, Natalia, Tasya, Rahel dan Nadya serta Donal Marpaung sebagai pelatih.
Untuk regulasi di PON, Latif menyebut tim 3x3 adalah kelahiran 2001 dan tim 5x5 kelahiran 2002. Batasan usia diakui menguntungkan Sumut.
Sementara, Wasping Basket KONI Sumut Perry Iskandar menyarankan agar dalam persiapan menghadapi PON membentuk Satgas untuk membantu memaksimalkan persiapan.
(GAS/CSP)