"Alhamdulillah, jemaah kloter tambahan mendarat lebih cepat dari perkiraan awal, di bandara Madinah," kata Kepala Daker Bandara, Haryanto, Kamis (15/6).

Kata dia, perkiraan sebelumnya tiba di Bandara AMAA sekitar pukul 12.45 WAS ternyata realisasi lebih awal sampai sekitar pukul 11.45 WAS.

Dalam proses pemeriksaan pada jemaah kuota tambahan ini sama halnya pemeriksaan gelombang satu dan dua. Mulai dari imigrasi, keluar dari bandara menuju paviliun, selanjutnya ke bus untuk menuju penginapan.

"Awal rencana pemerintah sebaik keluar dari bandara Madinah langsung didorong menuju Mekkah, namun ada instruksi dari Kementerian Haji Arab Saudi, jemaah harus menginap satu malam di Madinah, otomatis jemaah terus dibawa ke penginapan di Madinah yang sudah disiapkan," kata Haryanto.

Terkait pengambilan miqot jemaah haji, dikatakan Haryanto, karena sudah menginap di Madinah tetap dilakukan di Bir Ali. Ia juga mengingatkan karena ini adalah gelombang tambahan, sesuai surat edaran semua jemaah tetap menggunakan kain ihram dari tanah air. Kendati nanti kembali mengambil miqat di Bir Ali, ini dilakukan supaya proses perjalanan jemaah makin mudah.

“Intinya, kedatangan kloter tambahan ini berjalan dengan baik kendati ada beberapa kendala masih dapat di tangani dengan baik,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi memberikan kuota tambahan kepada Indonesia sebanyak 8.000 jemaah. Sehingga total kuota haji tahun ini menjadi 229.000 jemaah.

(KAH/RZD)