Walubi, Jestham dan Roda Kebajikan Gelar Baksos di Delitua

Walubi, Jestham dan Roda Kebajikan Gelar Baksos di Delitua
Ketua Walubi Sumut Brilian Moktar memberi sambutan di acara Baksos Walubi di YP Singosari, Delitua, Deliserdang belum lama ini. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Delitua - Pengurus Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sumut menggelar bakti sosial di Yayasan Pendidikan Singosari, Delitua, Deliserdang, Kamis (8/6). Baksos berupa sosialisasi dan pembagian Eco Enzym, pembagian beras dan uang tunai dua ratus ribu rupiah per orang kepada 1.000 warga Delitua.

Hadir Ketua DPD Walubi Sumut Brilian Moktar SE MM MH dan istri Janice, Ketua YP Singosari yang juga Ketua DPC Walubi Deliserdang Hotman, Fenny Goh dari Yayasan Roda Kebajikan, Jessica Thamrin dan Thomas dari Jestham serta tim Eco Enzym Nusantara dan ribuan warga.

Ketua Walubi Sumut Brilian Moktar memberikan apresiasi kerja sama beberapa lembaga untuk bersatupadu membantu masyarakat. “Hari ini, kita sosialisasikan eco enzym selain untuk kepentingan kesehatan manusia juga untuk keperluan lainnya seperti pupuk, di rumah tangga dan lainnya,” sebut Brilian.

Soal eco enzym, Brilian Moktar terlihat serius. Bahkan di akhir acara dia langsung mencontohkan kegunaan eco enzym untuk kesehatan. Dia memasukkan beberapa tetes eco enzym ke dalam setelah botol air mineral sedang. Airnya berubah agak keruh karena campuran.

Brilian kemudian mencurahkan air tersebut ke telapak tangannya dan mengusapkan beberapa kali ke wajah dan kepalanya. “Tidak usah dibilas, biarkan saja. Tidak lama, aromanya akan hilang. Ini untuk kesehatan wajah dan menghilangkan ketombe,” sebut Brilian.

Ketua YP Singosari, Hotman juga memberikan apresiasi beberapa lembaga untuk membawa warga mereka di Delitua. Selama ini, katanya, YP Singosari juga sudah banyak membantu warga dalam bidang pendidikan.

“Hampir separuh anak yatim dan tak mampu dari seribu siswa YP Singosari. Pendidikan kita berkualitas. Juara moral etika terbaik guru Singosari di Thailand dan banyak prestasi lainnya,” sebutnya.

Sebagai Ketua Walubi Deliserdang, kata Hotman, dia mendapatkan tugas khusus dari Brilian Moktar (Ketua Walubi Sumut) untuk terus membantu warga susah. Saat ini, katanya, mereka juga peduli kelestarian budaya Jawa. “Kita memiliki gamelan yang sangat bersejarah. Sumbangan Bante Jinadamo. Tugas kami dari Walubi menaikkan lagi adat Jawa,” tambahnya.

Soal Eco Enzym, Tim Eco Enzym Nusantara memberikan sosialisasi mulai dari cara pembuatannya dan fungsinya dalam keseharian. Cara pembuatannya hanya tiga bahan. Gula merah, bahan organik dan air. Kemudian, ketiga bahan itu dipermentasi selama tiga bulan.

“Bandingannya, satu kilogram gua, tiga kilogram bahan organik (kulit buah yang lembut) dan sepuluh liter air. Dimasukkan ke wadah plastik dan ditutup rapat. Permentasi tiga bulan dan siap panen,” jelas Buka Situmorang didamping Nahal Simanjuntak dan Ramli Tarigan.

Eco Enzym, tidak boleh diminum hanya obat luar. Banyak kegunaan. “Saya terkena stroke 10 tahun lebih di Abudabi. Saya ambil kursi plastik dan rendam kaki lebih mata kaki. Dulu stroke sekarang tak lagi,” jelas Nahal Simanjuntak.

Ketua Yayasan Roda Kebajikan Fenny Goh kegiatan tersebut merupakan kebersamaan beberapa lembaga untuk melakukan kebaikan. “Banyak jenis kebaikan yang dapat kita lakukan dalam hidup ini, salah satunya ialah membantu sesama yang membutuhkan. Namun mirisnya, tak jarang kita temukan orang yang tidak memilah-milih dalam membantu atau berbuat kebaikan. Alasannya, mereka berkata karena warna kulit yang tidak sama, atau tidak percaya dengan tuhan yang sama. Pandangan tersebut jelaslah salah,” sebut Fenny Goh.

Terbukti, katanya, walaupun tema kegiatan adalah Waisak, ada donatur yang berbagi rezeki sebesar 250 juta rupiah, dan luar biasa nya beliau latarbelakang beragama Kristen.
Dikatakan, ada satu kalimat yang diajarkan oleh Sang Buddha, "Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata" artinya “Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia”. “Seperti dalam keyakinan saya, ada banyak sekali makhluk hidup di dunia ini, mulai dari manusia, hewan, dewa dewi, bahkan hingga makhluk halus. Dan sang buddha mengajarkan kita untuk mendoakan agar semua makhluk tersebut bahagia,” sebutnya.

Sementara, Thomas dari Jestham mengaku bahagia bisa ikut nimbrung berbagai ke masyarakat. Dia berhasil dalam bisnis. Dia menyisihkan dana sekira Rp255 juta untuk berbagai ke masyarakat di acara tersebut. “Bantuannya berupa beras dan uang. Total sekira Rp255 juta yang kita salurkan melalui acara ini. Semoga bisa membantu kehidupan masyarakat,” sebutnya.

Pantauan wartawan, setiap warga mendapat satu botol eco enzym, lima kilogram beras dan uang Rp200 ribu.

(REL/BR)

Baca Juga

Rekomendasi