Info Haji 2023

Zainut Tauhid: Haji 2023 Banyak Tantangan

Zainut Tauhid: Haji 2023 Banyak Tantangan
Wamen Zainut Tauhid saat memberikan keterangan (Analisadaily/Kali A Harahap)

Analisadaily.com, Jeddah - Wakil Menteri Agama (Wamen) RI, Zainut Tauhid Sa'adi, mengakui ibadah haji tahun ini sangat banyak tantangannya. Salah satu tantangan tersebut adalah ibadah haji pertama dengan kuota penuh setelah mengalami masa pandemi.

Bahkan Indonesia mendapatkan kuota tambahan 8.000 dari kuota awal 221 ribu. Kemudian dari jumlah jemaah haji itu, 30 persen adalah lansia kurang lebih sebanyak 67 ribu. Ini perlu memberikan satu layanan khusus sehingga bisa memberikan layanan sebaik-baiknya bagi jemaah lansia itu.

Hal tersebut disampaikan Wamen Zainut Tauhid sesampainya di Bandara King Abdulaziz Internasional Jeddah, Arab Saudi, Rabu (21/6). Zainut juga menyampaikan kenapa jumlah jemaah lansia begitu besar tahun ini.

"Tentu yang pertama karena akumulasi dari tahun 2022 yang mereka tidak bisa berangkat. Yang ada pembatasan, hanya bisa berangkat usia di bawah 65 tahun, sehingga tahun ini ada penumpukan jumlah lansia," jelas Wamen.

Lebih dari itu, kata Wamen, Menteri Agama juga memiliki kebijakan afirmasi untuk jemaah haji lansia, sehingga diharapkan bisa dikurangi bahkan pada titik tertentu sudah tidak ada lagi, sehingga ke depan jemaah haji itu sudah rata-rata usianya tidak lansia.

Karena memang ibadah haji itu membutuhkan tidak hanya sekadar persyaratan syariah, tetapi persyaratan kesehatan dibutuhkan. Sebagian besar ibadah haji adalah ibadah yang membutuhkan fisik besar sekali.

Kemudian tantangan kedua jelas Wamen, saat sekarang ini masuk pada musim yang ekstrem, suhu udara sangat tinggi, di kisaran 42 derajat Celcius bahkam bisa lebih. Jemaah haji mungkin beradaptasi dengan iklim yang sangat ekstrem itu dibutuhkan adanya perhatian semua, supaya betul-betul lebih meningkatkan kesehatan, baik dari aspek minuman supaya menjaga dehidrasi, kemudian konsumsi makanan yang teratur, istirahat yang teratur, juga menghindari hal-hal yang tidak penting, cukup memperbanyak ibadah di hotel masing-masing memperbanyak berzikir, memperbanyak membaca Alquran, salawat, dan memperbanyak amalan sunah lainnya.

Supaya bisa menyiapkan diri untuk menghadapi puncak haji pada wukuf di Arafah, karena itu ibadah paling utama apalagi setelah Arafah adalah Armuzna, karena ini juga membutuhkan energi yang cukup besar, sehingga jemaah haji betul-betul bisa menghemat tenaganya.

Kemudian kepada pembimbing jemaah haji harus bisa saling membantu dan bekerja sama dengan baik dengan PPIH agar pelaksanaan haji berjalan dengan baik dan lancar, sehingga bisa mendapatkan haji mabrur.

"Dari berbagai point yang disampaikan ada tambahan, selain amirul haj, tahun ini ada satu lembaga yang dibentuk oleh Pak Menteri Agama, Mustyasri. Sebenarnya dulu ini sudah ada, tujuan berhaji itu bukan semata teknis baik itu komsumsi, transportasi, akomodasi, itu baik tetapi juga aspek ibadahnya, itu juga dipastikan sesuai dengan syariat agar hajinya sah, dalam arti sesuai dengan rukun wajibnya haji inilah penting para kiai dan ulama-ulama yang terus memberikan bimbingan kepada jemaah,” pungkasnya.

(KAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi