Ford yang berusia 80 tahun, yang berperan sebagai arkeolog peninju Nazi yang petualang, mengonfirmasi kepada Reuters bahwa dia tidak akan kembali untuk petualangan terkait peninggalan lainnya.

"Saya mengucapkan selamat tinggal pada kesempatan cemerlang untuk membawa kegembiraan bagi orang-orang, tetapi saya ingin iterasi terakhir dari seri ini tentang karakter sebanyak apa pun," kata Ford dalam sebuah wawancara dilansir dari Reuters, Kamis (29/6).

Film ini dimulai dengan Ford yang sudah tua secara digital, dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan, melawan Nazi untuk mengamankan setengah dari panggilan takdir penemu klasik Archimedes.

Sementara Ford memuji penampilan mudanya dalam film tersebut, dia mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak berpikir film berdurasi penuh dengan citranya yang lebih muda akan diproduksi.

"Saya tidak bisa membayangkan itu akan terjadi. Saya pikir ada hambatan untuk itu baik secara hukum dan itu tidak akan berhasil," katanya.

"Anda harus siap dengan orang-orang yang berkata, Anda tahu, 'Mengapa kita tidak mencoba ini? Lakukan ini, lakukan itu, lakukan hal lain," tutur Ford.

Untuk sisa "Dial of Destiny", Jones yang lebih tua mengejar separuh dial lainnya dengan bantuan dari putri baptis Helena (Phoebe Waller-Bridge) dan sahabat karibnya, Teddy (Ethan Isidore).

Pasangan itu menemukan Ford tidak berbeda dengan karakternya, dengan Isidore mengatakan dia "membuat lelucon yang edgy, seperti Indiana Jones, sebenarnya."

Bagi Ford, karakter tersebut akan selalu mendapat tempat yang disukai di hatinya.

"Dia berarti bagi saya apa artinya bagi penonton. Ketika saya melihat kembali, saya pikir ini adalah cerita yang bagus, ini adalah film yang bagus. Saya sangat bangga telah menjadi bagian darinya," katanya.

(CSP)