Wakili Indonesia, Siswa Aceh Raih Medali Olimpiade Fisika Internasional di Jepang (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Muhammad Arif Khalfani Ismail alias Alfa menorehkan prestasi yang membanggakan Aceh dan Indonesia di dunia internasional.
Hal itu setelah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Fatih Bilingual School Banda Aceh itu meraih medali perunggu pada ajang Olimpiade Fisika Internasional atau International Physics Olympiad (IPhO) ke-53 Tahun 2023 di Tokyo, Jepang.
Alfa melaju ke Jepang setelah bersaing pada ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Alfa adalah pelajar Aceh pertama yang berhasil meraih medali perunggu untuk Indonesia pada ajang IPhO 2023.
Muhammad Arif Khalfani Ismail adalah siswa Aceh mewakili Indonesia yang tergabung dalam Tim Nasional Olimpiade Fisika Indonesia di Jepang.
Alfa ada salah satu dari lima siswa Indonesia yang berhasil meraih prestasi membanggakan di ajang Olimpiade Fisika Internasional atau International Physics Olympiad (IPhO) ke-53 di Tokyo, Jepang.
IPhO merupakan kompetisi bergengsi tahunan bagi pelajar seluruh dunia yang berbakat di bidang fisika. IPhO ke-53 diselenggarakan secara luring pada 10-17 Juli dengan tuan rumah Tokyo, Jepang. Setelah tiga tahun berturut-turut dilaksanakan secara daring.
Sebanyak lima siswa berhasil meraih dua medali perak, satu perunggu, dan dua Honourable Mentions.
Lima siswa yang menorehkan prestasi di ajang IPhO, yaitu: Savero Lukianto Chandra (SMA Fransiskus Kota Bandar Lampung) dan Fansen Candra Funata (SMA Darma Yudha Pekanbaru) meraih medali perak.
Muhammad Arif Khalfani Ismail (SMA Fatih Bilingual School Banda Aceh) meraih medali perunggu.
Muhammad Zaidan Naja (MAN 2 Kota Malang) dan Ahmad Nafi Ramadhan (SMA Al Kahfi Kabupaten Bogor) meraih Honourable Mentions.
Tim Indonesia di ajang IPhO tahun ini bersaing dengan 394 peserta dari 80 negara. Pada hari Selasa (11/7), tim Indonesia mengikuti Tes Eksperimen, dan pada hari Kamis (13/7) dilanjutkan dengan Tes Teori.
Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Hendarman mengaku, keberhasilan mereka meraih dua perak, satu perunggu, dan dua Honourable Mentions merupakan suatu kebanggaan untuk Indonesia.
"Ada siswa asal Pekanbaru yang meraih medali perak. Ini luar biasa sekali dan menjadi suatu pembangkit untuk daerah lainnya. Juga ada siswa dari Banda Aceh meraih perunggu, dan merupakan siswa pertama dari Aceh yang pernah meraih medali di IPhO ini," ucap Hendarman dalam keterangannya, Jumat (21/7).
Hendarman berharap agar pada ajang talenta internasional lainnya Indonesia bisa meraih prestasi lebih baik lagi.
"Harapannya mudah-mudahan bisa lebih baik lagi dan bisa mendapatkan emas pada ajang internasional lainnya. Puspresnas juga akan mengadakan evaluasi agar kedepannya lebih baik lagi dan tentunya kami berharap agar lebih banyak medali yang diperoleh dan dari daerah yang beragam," jelas dia.
Para siswa di ajang IPhO turut didampingi oleh Tim Pembina, yaitu Syamsu Rosid dari Universitas Indonesia (FMIPA UI), Rinto Anugraha NQZ dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Bobby Eka Gunara dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
(MHD/RZD)