Analisadaily.com, Toronto - Lisa Pauli ingin mati. Wanita berusia 47 tahun itu telah bergumul dengan gangguan makan anoreksia selama beberapa dekade; katanya dia memiliki hubungan yang salah dengan tubuhnya sejak usia 8 tahun.
Saat ini, kata Pauli, beratnya 92 pound dan mungkin sudah berhari-hari dia tanpa makan makanan padat. Dia juga terlalu lemah untuk membawa pulang belanjaan tanpa berhenti untuk istirahat.
"Setiap hari adalah neraka, Aku sangat lelah. Aku sudah selesai. Aku sudah mencoba segalanya. Aku merasa telah menjalani hidupku," kata Pauli, melansir Reuters, Sabtu (22/7/2023).
Pauli secara hukum tidak bisa mendapatkan bantuan medis untuk meninggal, setidaknya belum. Kematian dengan bantuan medis baru mulai berlaku pada Maret 2024, dan kebijakan ini akan memungkinkan warga Kanada seperti Pauli, yang satu-satunya kondisi dasarnya adalah penyakit mental, untuk memilih kematian dengan bantuan medis.
Diketahui Kanada melegalkan kematian yang dibantu pada tahun 2016, kemudian pada tahun 2021, cakupan jenis penyakit semakin diluaskan, yakni untuk orang dengan kondisi penyakit yang tidak dapat disembuhkan, tetapi tidak mematikan. Perubahan hukum dipicu oleh keputusan pengadilan yang membatalkan larangan membantu orang mati.
Menurut laporan panel ahli ke parlemen Kanada, kebijakan tentang kesehatan mental yang baru akan menjadikan Kanada salah satu negara paling ekspansif di dunia dalam hal bantuan medis dalam keadaan sekarat (MAID).
Para pendukung legalnya kebijakan ini, meskipun mengakui bahwa ini masih merupakan konsep baru di banyak bagian dunia, namun disebutkan ini adalah masalah otonomi pribadi.
Tetapi enam pembela hak disabilitas dan agama mengatakan, bahwa laju perubahan yang direncanakan pada kerangka bantuan kematian di Kanada membawa risiko tambahan bagi orang yang memilih MAID karena mereka tidak dapat mengakses layanan sosial; kekurangan yang dapat memperburuk penderitaan mereka.
Menteri Kehakiman Kanada, David Lametti, menolak kritik bahwa negara itu bergerak terlalu cepat atau membuka sistem untuk penyalahgunaan. Beberapa advokat disabilitas telah menuntut untuk membatalkan kerangka kerja saat ini karena mereka berpendapat hal itu membahayakan penyandang disabilitas.
"Kami telah mencapai posisi kami melalui sejumlah langkah yang sangat hati-hati," kata Lametti dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada bulan Juni.
Dan menurutnya, ini merupakan evolusi yang lambat dan penuh kehati-hatian. Pada tahun 2021, tercatat sebanyak 10.064 orang meninggal melalui kematian yang dibantu secara medis, sekitar 3,3 persen kematian di Kanada tahun itu. Itu dibandingkan dengan 4,5 persen di Belanda dan 2,4 persen di Belgia, di mana bantuan kematian telah legal sejak 2002, menurut data resmi masing-masing negara.
Sebagian besar kematian yang dibantu di Kanada sesuai dengan aturan hukum tetapi otoritas provinsi menganggap sejumlah kecil layak untuk diselidiki, menurut data pemerintah provinsi yang sebelumnya tidak dilaporkan. Provinsi dan teritori bertanggung jawab atas perawatan kesehatan di Kanada.
Prosedur bantuan kematian ini hanya tersedia untuk orang yang dicakup oleh program perawatan kesehatan Kanada. Ini membutuhkan aplikasi tertulis dan penilaian dari dua praktisi medis independen, termasuk setidaknya satu spesialis dalam kondisi mereka jika pemohon tidak mendekati kematian alami mereka. Prosedurnya sering melibatkan suntikan yang diberikan di rumah.
Pauli pertama kali mengangkat gagasan kematiannya atas bantuan psikiater Justine Dembo pada April 2021. Kebetulan Dembo bertugas di panel ahli tentang kematian yang dibantu dan penyakit mental yang mempresentasikan laporan ke parlemen Kanada tahun lalu.
Pauli akui, dia telah mencoba banyak perawatan dan dirawat di rumah sakit dua kali tetapi mengatakan dia masih terus memikirkan apa yang telah dia makan; apa yang akan dia makan.
Dembo memberi tahu Pauli bahwa dia dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan kematian setelah hukum Kanada berubah.
"Dia menjalani perawatan berkualitas sangat tinggi dan itu tidak memberikan dampak apa-apa," katanya.
Dan bantuan kematian adalah "upaya terakhir", dan mencoba menentukan apakah mereka telah menerima semua dukungan medis dan sosial yang tersedia.
Pauli mengatakan dia berencana mendaftar MAID begitu dia memenuhi syarat. Ketika Pauli pertama kali membicarakan kemungkinan mendapatkan bantuan saat sekarat, ibunya Mary Heatley tidak dapat menerimanya.
"Angin menghempaskan saya, saya tidak bisa membayangkan dia tidak ada di dunia ini," katanya dalam sebuah wawancara.
Namun Heatley berbicara dengan putrinya dan menyadari apa yang putrinya alami itu.
"Dia tidak bisa meramalkan 10, 20 tahun lagi, berapa pun tahun ini, hidup dengan gangguan makan ini," katanya.
"Saya berkata pada diri saya sendiri, 'Kamu harus mencoba dan mengingat. Inilah yang dia inginkan. Ini adalah hidupnya', dan saya harus terus berjalan tanpa dia,” pungkas Heatley.