Analisadaily.com, Jakarta - Instagram merilis fitur berlangganan atau Subscribe untuk akun kreator konten di sejumlah negara setelah sebelumnya media sosial besutan Meta itu pertama kali menghadirkan fitur tersebut di Amerika Serikat pada Januari tahun lalu.
Instagram akan meluncurkan fitur Subscribe di Australia, Brazil, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Meksiko, Spanyol, dan Inggris Raya dalam beberapa minggu ke depan.
Fitur tersebut memungkinkan kreator konten untuk menawarkan akses berbayar terhadap konten eksklusif berupa unggahan, video siaran langsung, story, reels, highlight, dan konten lain kepada pengikutnya.
Para pelanggan atau "subscribers" akan mendapat tanda lencana khusus yang membedakannya dengan akun pengikut lain di kolom komentar atau kontak masuk kreator.
Adapun syarat yang perlu dipenuhi para kreator sebelum mengaktifkan fitur Subscribe antara lain harus berumur minimal 18 tahun dan memiliki lebih dari 10 ribu pengikut.
Kreator konten dapat menetapkan harga untuk konten eksklusif yang dibayar pelanggannya setiap bulan. Ada delapan opsi harga untuk dipilih kreator konten, mulai dari 0,99 dolar AS (Rp14,8 ribu) per bulan hingga 99,99 dolar AS (Rp1,5 juta) per bulan.
Fitur Subscribe yang diluncurkan Meta di Instagram bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada kreator konten untuk mendapat penghasilan bulanan yang berasal dari dukungan penggemar mereka.
Perusahaan teknologi yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg itu berencana akan meluncurkan fitur tersebut di Instagram secara global dalam beberapa bulan ke depan.
Dengan fitur berlangganan Instagram, Anda dapat mengembangkan koneksi lebih dalam dengan pengikut Anda yang paling aktif dan menumbuhkan pendapatan bulanan dengan memberi pelanggan akses terhadap konten serta manfaat eksklusif, semuanya dalam platform yang sama tempat Anda berinteraksi dengan mereka," tulis Meta dalam sebuah unggahan, melansir Antara mengutip dari Tech Crunch, Selasa (25/7/2023).
Sebelum Instagram, Meta meluncurkan fitur Subscribe di platform media sosial Facebook pada 2020. Selain kedua media sosial besutan Meta itu, fitur serupa juga hadir di Tiktok dengan nama Series dan Twitter di mana para kreator di platform tersebut juga mematok harga bulanan terhadap konten eksklusifnya.