Aktris Ini Palsukan Kematiannya Demi Promosikan Film (detikcom)
Analisadaily.com, Jakarta - Ini adalah gimmick yang sempat menghebohkan Hollywood, bahkan dunia, yakni fenomena dan kontroversi The Blair Witch Project pada 1999. Pasalnya sejak dirilis, film yang menawarkan format berbeda di genre horor itu langsung ramai dibahas. The Blair Witch Project disebut sebagai salah satu film horor paling seram di sepanjang masa.
Film ini berhasil meraup untung sangat-sangat besar yakni 250 juta USD, sementara modal produksi yang dikeluarkan hanyalah mencapai 500 ribu USD saja.
Namun di balik semua kesuksesan itu ada sebuah gimmick yang masih diingat jelas oleh para fans kala itu, yakni berita soal bintang utama film tersebut, Heather Donahue yang memalsukan kematiannya sendiri hanya untuk mempromosikan film tersebut.
Mereka membuat poster orang hilang dengan menyertakan gambar wajahnya dan tulisan sebuah website sebagai media promo terkait film tersebut.
Heather nekat melakukan itu untuk membuat film tersebut seperti kisah nyata dimana ia dan kedua rekannya (Michael C Williams dan Joshua Leonard) mendaki Black Hills, Maryland untuk mendokumentasikan penampakan dari Blair Witch, sosok mitos warga setempat, seperti yang dilansir dari detikcom, Rabu (2/8/2023).
Ketiganya pun menghilang dan hanya peralatan mereka saja yang ditemukan setahun setelahnya. Dan film itu pun merupakan cuplikan footage yang sudah diperbaiki dan dipoles. Setidaknya formula ini berhasil dan membuat mereka menjadi sosok yang paling dicari di Amerika Serikat.
Mulai dari penikmat film horor hingga masyarakat biasa termakan dengan promo yang mereka lakukan dan penasaran akan film tersebut. Apalagi setelah film itu diputar perdana di Sundance Film Festival 1999 dan membuat Artisan Entertainment berminat membeli hak distribusinya hingga memutuskan untuk merilis film itu pada Juli di tahun yang sama.
Sayangnya kesuksesan The Blair Witch Project tak memberikan dampak cukup baik pada Heather Donahue. Ia bahkan becanda adalah orang paling miskin yang baru terkenal di Amerika.
Beragam cacian pun menyerang dirinya karena dianggap penipu. Para penonton menuntutnya agar mengembalikan uangnya karena merasa ditipu dengan teknik marketing yang mereka lakukan.
"Obituariku dipublikasikan saat aku berusia 24 tahun. Itu cukup rumit karena kau dianggap mati ketika kau merasa begitu hidup dan sedang berusaha mengangkat namamu. Itu adalah kolaborasi dari tim produksi yang membuat kematianku terasa begitu kejam. Sangat aneh ketika proyek ini menjadi pemecah rekor pendapatan, sementara kami justru mati," tuturnya dalam wawancara bersama The Guardian.
Tak hanya itu, ia pun merasa jika apa yang sudah diperbuatnya itu malah mematikan kariernya di dunia hiburan.
"Tak ada yang bisa kulakukan untuk melebihi capaian saat aku berusia 24 tahun. Namaku dan wajahku selamanya akan berada di intelektual properti orang lain," pungkasnya.
Setelah tampil di The Blair Witch Project, Heather tampil dalam beberapa film seperti Boy and Girls (2000), New Suit (2002) dan The Morgue (2008).
(DEL)