Penampilan etnis Jawa itu membuat lapangan menjadi kecil karena banyaknya masyarakat Asahan yang ingin melihat kesenian budaya khususnya dari berbagai etnis. Pada penampilan itu, masyarakat terus menerobos pagar betis yang dibuat oleh panitia dibantu Satpol PP.

Namun itu semua sia-sia dikarenakan antusiasnya masyarakat ingin melihat seni budaya yang ditampilkan etnis Jawa secara dekat. Karena padatnya masyarakat ingin menyaksikan kesenian budaya panitia berulangkali mengumumkan terjadi kehilangan anak, bahkan ada yang pingsan karena desakan.

Namun kejadian itu dapat terselesaikan setelah diumumkan, begitupun panitia terus memberikan himbauan kepada penonton agar menjaga anaknya untuk tetap ditempat dan meminta penonton agar jangan ke tengah lapangan.

Ketua Pujakesuma Asahan, Rianto mengucapkan terima kasih kepada Bupati Asahan yang telah memberi tempat untuk menampilkan seni budaya dari etnis Jawa. Dan ketepatan kami juga merayakan hari ulang tahun Pujakesuma dengan mengadakan syukuran di rumah etnis milik Jawa.

"Ini hari 13 PSBD ke-V Kabupaten Asahan yang berlangsung, dan kami akan menampilkan kesenian budaya etnis Jawa yang menghibur masyarakat khususnya masyarakat Asahan," kata Rianto.

Bupati Asahan, Surya mengapresiasi kegiatan PSBD ke-V Kabupaten Asahan dimana nantinya kegiatan ini akan rutin dilaksanakan dalam dua tahun sekali.

"Program saya bersama wakil Bupati akan terus melaksanakan kegiatan PSBD ini dalam dua tahun sekali," kata Surya.

Adapun pertunjukan yang ditampilkan etnis Jawa yakni, kuda kepang, reog, tari jatilan, Damar Wulan dan tari barongan berkolaborasi dengan reog gedrok, yang membuat masyarakat dan Forkopimda Asahan terpukau melihatnya.

(ARI/RZD)