Hal tersebut terungkap saat MDTA yang telah direncanakan tiga tahun lalu, di-launching, Senin (7/8) oleh pengurus dan perantau Aloban dan masyarakat setempat

Ketua Forum Peduli Bonapasogit Aloban Raja Doli Harahap mengatakan tahun ini agenda besar perantau Aloban untuk meningkatkan sumber daya melalui lembaga pendidikan bagi warga Aloban telah terwujud.

"Awal mulanya kita ingin mendirikan perpustakaan desa, namun mengingat saran dan masukan dari rekan-rekan juang serta para tokoh agama didesa akhirnya kita alihkan ke Madrasah," ucap Raja Doli, Senin (7/8).

Raja Doli menambahkan pihaknya akan memberdayakan para sarjana agama di Aloban dan sekitarnya untuk membantu visi misi besar tersebut sebagai bentuk keperdulian ke kampung halaman dengan istilah Paluta "manjampal tu luar mangalngei tu bagasan".

"Di desa banyak sarjana agama, kan bisa kita berdayakan, masalah tempat rumah warga yang ditinggalkan anak-anaknya yang merantau (kosong) kita manfaatkan," ungkapnya.

Pihaknya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan para donatur Putra/i perantau Aloban melalui wadah forum peduli Bonapasogit/forduli-DA sehingga lembaga pendidikan keagamaan MDTA dapat berdiri.

Salah satu tokoh pemuda yang tinggal di desa Aloban, Hariman mengaku siap menyumbangkan ilmu pengetahuannya tanpa pamrih demi kemajuan MDTA tersebut.

(ONG/RZD)