Prof Ridha Dharmajaya di acara Rakerda Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Sumut 2023 yang berlangsung di Wisma Pertanian, Selasa (22/8). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia, Prof Ridha Dharmajaya, mengajak kelompok Tuna Netra di Sumatera Utara untuk ikut perkuat bonus demografi. Hal itu disampaikannya di acara Rakerda Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Sumut 2023 yang berlangsung di Wisma Pertanian, Selasa (22/8).
"Saya ingin menyampaikan bahwa poin pentingnya adalah bagaimana kita mendukung produktifitas dari kawan-kawan Pertuni. Bagaimana agar Pertuni bisa menjadi bagian dari bangsa Indonesia dari adanya bonus demografi Indonesia. Bagaimana Pertuni bisa terlibat dan berpartisipasi aktif," ajaknya mewakili simpatisan DPD Pertuni Sumut.
Menurut Ridha, banyak hal yang menjadi pekerjaan rumah (PR) dan seandainya itu bisa dilakukan tentu produktifitas Pertuni akan lebih baik.
"Hal-hal yang menyangkut kemajuan teknologi mungkin sudah harus menjadi bagian dari pembinaan di Pertuni. Hal yang terpenting barang kali kalau boleh saya sampaikan di sini adalah tentang digitalisasi. Bagi teman-teman Pertuni mungkin sudah saatnya mulai berhubungan dengan aplikasi-aplikasi yang bisa membantu misalnya NVDA (Non visual Desktop Access) yang menjadi aplikasi pembaca layar. Sehingga layar itu bisa menerjemahkan apa yang bisa kita mengerti," terangnya.
Dia menuturkan, perangkat-perangkat braille seperti Braille Embosser, kemudian yang terakhir seperti perangkat lunak yang bisa menjadi perubah teks-teks.
"Nah seperti ini, adalah pelatihan-pelatihan yang nantinya menjadi teknologi asistif yang bisa membantu teman-teman Pertuni untuk masuk ke program digitalisasi, sehingga juga bisa menjadi bagian dari kemajuan dari Republik Indonesia untuk kita menyongsong adanya bonus demografi," tuturnya.
"Dan Pertuni adalah bagian dari itu semua. Saya berharap kita semua bisa menjadi bagian yang memberi kemajuan bagi bangsa Indonesia dan Pertuni adalah salah satunya. Insya Allah dengan penerapan teknologi tadi, Pertuni akan menjadi bagian dari memperkuat bonus demografi di Indonesia," sambungnya.
Ketua DPD Pertuni Sumut, Syaiful Bakti Daulay menjelaskan posisi Pertuni sebagai organisasi masyarakat, berkewajiban membina, membangun dan mengadakan pelatihan kepada masyarakat tuna netra yang membutuhkan.
"Selama ini kami telah melaksanakannya. Kami harapkan dukungan dari semua pihak agar kegiatan ini terus berlanjut," jelasnya.
Ketua Panitia Rakerda Pertuni 2023, Lindawati mengatakan kegiatan Rakerda kali ini mengambil tema 'Berkomitmen mendukung Sumatera Utara Bermartabat' dengan sub tema 'Tolak Stigma dan Diskriminasi' dan diikuti 12 pengurus Pertuni dari Kabupaten dan Kota.
"Rakerda ini dimaksudkan untuk sarana komunikasi timbal balik antara DPD dan DPC. Selain itu untuk mencari solusi atas kendala, baik yang dihadapi daerah maupun cabang. Dan juga membahas isu strategis berskala provinsi yang menyangkut kepentingan masyarakat dan organisasi untuk nantinya dirumuskan hasil-hasil yang akan menjadi prioritas program kerja," katanya.
(JW/CSP)