Inovasi Buku ‘13 Sekawan’ Diapresiasi Pemerhati Budaya dan Pejabat (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Buku literasi parawisata dan budaya secara global “13 Sekawan” mendapat apresiasi pemerhati budaya dan pejabat.
Buku tersebut merupakan 4 karya mahasiswi asal Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara UMSU (UMSU) Medan, digagas Wahyuni (FKIP) selaku ketua bersama ketiga temannya, Miftahul Jannah (FKIP), Rifqi Ermawan FEB), dan Beryl Alpin (FIKTI) serta didampingi dosen UMSU, Edy Suprayetno.
Keempat mahasiswa/i ini membuat inovasi buku 13 Sekawan tentang pariwisata dan kebudayaan dari 13 negara di seluruh dunia dalam bentuk buku dengan judul 13 Sekawan: Book Animation 3D Recycling Waste Paper Integrated Apps Metaverse Video Guna Mendorong Minat Baca Masyarakat Mengetahui Literasi Global #1.
Inovasi buku 13 Sekawan terletak pada bahan dasar kertasnya yang daur ulang, kemasannya yang menggunakan paperbag dan kotak ramah lingkungan, serta buku ini berwarna dan dilengkapi aplikasi berbasis digital. Buku 13 Sekawan dilengkapi dengan QR Barcode yang langsung terhubung ke aplikasi pengetahuan 13 Sekawan, di dalam aplikasi juga terdapat video berbasis metaverse technology yang memuat perjalanan 13 Sekawan, kuis 13 negara sebagai pemahaman ulang dari buku yang sudah dibaca dan kontak WhatsApp.
Tidak hanya itu, buku ini terdapat 2 bahasa pokok, Indonesia dan Inggris, agar sasaran pembaca lebih luas, sehingga dapat dibaca oleh masyarakat kalangan internasional, dan juga bahasa negara lainnya sebagai pelengkap. Versi cetaknya juga dilengkapi dengan aplikasi berbasis digital ‘Buku 13 Sekawan’ yang dapat diunduh di Google Play Store.
Sederet petinggi mengapresiasi karya itu, seperti Guru Besar Unimed dan Ketua Pusat Kajian Budaya Melayu UMSU Prof. Khairil Ansari, yang mengatakan, “Saya sangat mengapresiasi buku 13 Sekawan mengangkat dunia budaya dari berbagai negara,” sebutnya, Minggu (10/9).
“Buku 13 Sekawan sangat tepat sasaran generasi milenial, karena bukunya dilengkapi dengan animasi 3D dan aplikasi,” sambungnya.
Pgiat Sastra Sumatera Utara, Yulhasni, memberikan komentar bahwa buku 13 Sekawan dapat dipromosikan ke kancah internasional untuk mencapai audiens yang lebih luas.
“Juga menghadirkan pengalaman intraktif, dan memperkaya informasi pariwisata,” ujarnya.
Tak hanya itu, buku ini mendapat perhatian juga oleh Redaktur Sastra dan Budaya Sumatera Barat dan pimpinan ranah kreatif Ubai Dillah Al Anshori, yang turut memberikan apresiasi buku ini menjadi sebuah upaya baru untuk memperkenalkan sesuatu hal (pariwisata) dengan cara yang unik, matang, dan menarik.
“Sehingga ruang-ruang intelektual akan terus tumbuh untuk menghidupkan suatu kota, daerah, bahkan negara, dan pandangan seperti ini harus banyak dilakukan serta dikembangkan,” sebutnya.
Anggota DPR RI X Sumbar, Lisda Hendra Jhoni mengatakan, dunia literasi terus berkembang sesuai dengan tantangan zaman 5.0. Dengan hadirnya buku seri pertama 13 Sekawan memberikan informasi sekaligus inspirasi pembaca yang merasakan berada di 13 negara secara bersamaan.
Ruben Tarigan, Anggota DPRD Sumatera Utara, mengapresiasi atas upaya mempromosikan Indonesia di mata dunia di dalam buku animasi literasi dalam mengenal negara di dunia.
“Khusus Indonesia secara umum banyak budaya yang sifatnya sakral dan alami. Hal ini perlu diketahui oleh dunia agar dapat dipahami oleh masyarakat di dunia internasional,” ujarnya.
Ketua Tim 13 Sekawan, Wahyuni menjelaskan, buku ini hadir tidak hanya sebagai buku biasa, namun tujuannya untuk mengedukasi literasi tentang daerah, kebudayaan, peninggalan sejarah, tempat kreasi dan informasi lainnya dari 13 negara di seluruh dunia secara global dalam bentuk buku.
“Bisa juga dijadikan salah satu oleh-oleh wisatawan dalam negeri maupun luar negeri,” tandasnya.
(REL/RZD)