Rachmat (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Kisaran - Seorang oknum Ketua Pembina Yayasan Pelestari Buddha Dharma Vihara Bodhigaya dan Hok Hen Tien yang berada di Kota Kisaran, Rachmat, diduga bersifat arogan dengan memakai baju organisasi masyarakat (ormas) masuk ke dalam rumah ibadah.
Itu dikatakan Mulyono SL alias Ahong selaku Ketua Etnis Tionghoa dan Djainuddin, mantan Pengurus Yayasan Buddha Dharma periode 2016-2021, mengatakan, Rachmat yang mengaku sebagai Ketua Pembina dalam yayasan tersebut bersifat arogan pada saat masuk ke rumah ibadah dengan memakai seragam ormas.
"Pada 31 Agustus 2023 kemarin Rachmat datang ke lokasi dengan memakai baju ormas dan membawa beberapa orang anggotanya dengan bersikap arogan," kata Djainuddin didampingi Mulyono SL alias Ahong.
Lebih lanjut dia mengatakan, seharusnya ketua pembina yayasan tersebut datang harus bersikap baik karena yang didatangi itu adalah rumah ibadah milik Tionghoa.
"Inikan rumah ibadah harus bersikap sopan kalau mau datang, walupun dirinya mengaku sebagai ketua pembina dari yayasan ini, padahal kami pengurus lama menilai kepengurusan baru masih cacat hukum," katanya.
Dia juga mengakui dirinya selaku pengurus lama telah dilaporkan ke polisi oleh Rachmat atas tuduhan penggelapan uang dari yayasan. "Kami pengurus lama dilaporkan kerena tidak memberikan laporan keuangan kepada ketua pembina, yang kami tau laporan itu hanya diberikan kepada pengurus baru," jelasnya.
Ketua Pembina Yayasan Pelestari Buddha Dharma Vihara Bodhigaya, Rachmat membenarkan bahwa dirinya datang ke rumah ibadah memakai baju ormas, namun dia membantah tidak bersikap arogan di rumah ibadah itu.
"Saya tidak ada bersikap arogan," kata Rachmat saat dihubungi melalui handphone.
Disinggung kenapa memakai baju ormas saat datang ke rumah ibadah, dia mengatakan, dirinya pada saat itu dikelilingi oleh preman mafia seperti Tom, Js, Hs dan Ah. "Pada saat itu saya dikelilingi oleh preman mafia karena kertas dilemparkan ke wajah saya, sehingga saya memakai baju ormas," katanya.
Dirinya juga sudah melaporkan mereka ke polisi karena telah menggelapkan uang yayasan. "Kenapa saya laporkan? Karena mereka menyerahkan laporan keuangan kepada saya selaku Ketua Pembina Yayasan Pelestari Buddha Dharma Vihara Bodhigaya," jelasnya.
(ARI/RZD)