Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya Sp BS (K) (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Menjawab tantangan bonus demografi dalam upaya melahirkan generasi emas, Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya Sp BS (K) dirikan klinik Gadget Sehat dan sudah resmi beroperasi, Jumat (15/9).
Hadirnya Klinik Gadget Sehat ini ditandai dengan soft opening Klinik Gadget Sehat yang berlangsung di kawasan Jalan Gatot Subroto, Medan. Selaku inisiator Gerakan Gadget Sehat (GGS) Indonesia, Ridha melihat adanya ancaman besar yang dihadapi para generasi muda terutama usia produktif 15 hingga 64 tahun, yang memiliki kebiasaan penggunaan gadget yang salah dan berlebih.
"Salah satunya kesehatan, seperti saraf kejepit, sakit pada leher, pusing, tangan kesemutan, pegel, dan pundak berat. Gejala awal ini akan menjadi sangat mengerikan jika terus dibiarkan yang bisa menyebabkan kelumpuhan tangan dan kaki, seksualitas hilang, buang air besar dan kecil tak terasa atau loss, dan lainnya. Tidak ada obat yang menyembuhkan dan tidak ada operasi yang menyelasaikan, kemungkinan berakhir cacat bahkan tak menutup kemungkinan berpotensi akan kematian," katanya.
Klinik Gadget Sehat yang berafiliasi dengan Klinik Azizi ini akan fokus dalam penanganan pasien yang mengalami gangguan akibat kecanduan gadget.
"Strechting poinnya adalah pasien-pasien untuk penanganan pasien yang mengalami gangguan akibat gadget. Apakah itu kecanduan menggunakan gadget atau juga kecanduan hal-hal dari konten gadget itu sendiri seperti pornografi dan lain-lain," ucap Ridha.
Sementara untuk pelayanan kesehatan yang diberikan Klinik Gadget Sehat, tak jauh berbeda dengan klinik kesehatan lainnya.
"Pelayanan secara prinsip hakikatnya sama mungkin ada hal lain yang kita tambahkan menyangkut bagaimana cara melepaskan kecanduan gadget," sebut Ridha.
Demi memenuhi pelayanan, Klinik Gadget Sehat menyiapkan ruangan berikut spesialis dan ahlinya.
"Kita menyiapkan spesialis dan ahli dalam menangani kecanduan dan penggunaan yang tidak tepat pada gadget. Secara garis besar nantinya penanganan ada dua yaitu konsultasi dimana masyarakat dapat bertanya langsung kiat-kiat bergadget sehat serta terapis yang merupakan penangangan masyarakat yang mengalami dampak penggunaan gadget sehat," jelasnya.
Ada 4 spesialis dan ahli yang disiapkan yaitu pikolog klinis anak, psikolog klinis dewasa, terapis wicara dan terapis okupasi. Klinik ini didirikan dengan harapan membantu masyarakat agar terhindar dari dampak resiko negatif penggunaan gadget.
"Kita juga sangat bersyukur bahwa apa yang kita lakukan mendapat dukungan dari banyak kalangan sehingga kita optimis generasi berkualitas dapat kita lahirkan sebab resiko penggunaan gadget yang tanpa aturan akan tidak ringan dampaknya," tambahnya.
(JW/CSP)