Syahdin Setia Budi Pane: Kalender Dibakar, Tidak ada Tanggal ‘Merah’

Syahdin Setia Budi Pane: Kalender Dibakar, Tidak ada Tanggal ‘Merah’
Syahdin Setia Budi Pane: Kalender Dibakar, Tidak ada Tanggal ‘Merah’ (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Lubukpakam - Lubukpakam merupakan kecamatan dan kota kecil yang menjadi ibu kota pusat pemerintahan Kabupaten Deliserdang. Meski kecil, keragaman di dalamnya menjadi modal besar sekaligus tantangan yang berpotensi menjadi sandungan bila tidak dikelola dengan baik. Sebab Kota Lubukpakam menjadi ‘Barometer’ wajah Kabupaten Deliserdang secara universal (keseluruhan).

Keragaman dan potensi Lubukpakam itu menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang ingin teruji dalam karir kepemimpininan. Dibutuhkan sosok pemimpin hebat dan berkarakter yang mampu memajukan Lubukpakam dengan pontensi tantangan dari keragaman semua aspek kehidupan.

Tantangan dalam memimpin Lubukpakam diakui Syahdin Setia Budi Pane yang kini dipercayakan Bupati Deliserdang Ashari Tambunan menjabat Camat Lubukpakam sejak 30 September 2022 lalu, cukup menantang.

“Dibutuhkan keberanian untuk jadi Camat Lubukpakam. Berat menjadi camat di sini. Tapi saya yakin, kepercayaan pimpinan kepada saya menjadi landasan bahwa saya dinilai layak dan mampu,’ ungkap pria kelahiran Medan 9 Maret 1970 ini.

Sebagai ibu kota pemerintahan Kabupaten Deliserdang, Lubukpakam menjadi pusat segalanya. Volume kegiatan nyaris tak pernah berhenti dari segala macam kegiatan dan peristiwa yang menjadi permasalahan dalam mengelola Lubukpakam.

“Kalau kegiatan di Lubukpakam ini tidak pernah berhenti. Ada saja yang harus disikapi dan perlu reaksi cepat. Kadang-kadang, baru selesai satu kegiatan, sudah ada kegiatan lain,” ungkap Budi Pane.

Budi Pane mengakui, sejak menjabat Camat Lubukpakam, saking tingginya kesibukan di daerah itu, ia nyaris sulit mendapat waktu istirahat. Semua waktu selalu ada yang harus dilakukan sebagai bentuk pelayanan prima kepada masyarakat.

“Semua kalender ku bakar. Bohong semua tanggal di kalender itu. Ku tengok, tak ada tanggal merah. Semuanya warna hitam. Buktinya, tanggal merah pun kerja,” ungkap Budi Pane dengan kelakarnya untuk menggambarkan padat dan tingginya kesibukan aktivitas memimpin Kecamatan Lubukpakam.

Namun Budi Pane mengakui, ia sangat menikmati volume kesibukan tinggi tersebut sebagai Camat Lubukpakam. Untuk memimpin Lubukpakam, tidak cukup biasa-biasa saja. Harus lebih kreatif dan inovatif lewat cara membangun kebersamaan dengan semua elemen masayarakat dan menumbuhkan kesadaran untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan.

“Kita rangkul semua elemen. Ajak mereka untuk berpartisipiasi aktif dalam pembangunan sekecil apa pun. Meski hanya mengambil dua sampah di jalan,” papar pria bertubuh gempal, berkulit hitam dan rambut lurus ini.

Semangat kebersamaan inilah terang Budi Pane yang menjad kunci keberhasilan Lubukpakam menjadi kecamatan terbaik tahun 2023 tingkat Kabupaten Deliserdang yang kini sedang menanti penilaian pihak Provinsi Sumut dalam kompetisi serupa.

Dukungan Istri

Dalam menjalankan tugasnya sebagai perpanjangan tangan Bupati Deliserdang di Kecamatan Lubukpakam, guna melayani masyaraat dan mengelola pemerintahan, Budi Pane mengakui, kekuatan besar datang dari istrinya Vera Agustina yang mendukung penuh.

“Bersyukurnya, istriku mendukung penuh tugas-tugas dan tanggung jawabku sebagai Camat Lubukpakam. Istriku ini mengerti tugas suaminya ini berat dan banyak waktu kebersamaan yang tersita. Kalau gak didukung istri, payahlah,” terang Budi Pane.

Selain memahami kesibukannya, dukungan kreatif juga lahir dari istrinya yang mampu merangkul komunitas perempuan selaku Ketua TP PKK Kecamatan Lubukpakam. Pola pendekatan kepada kader dan masyarakat yang dilakukan istrinya sangat mendukung tugasnya secara luas.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Camat Lubukpakam, Syahdin Setiap Budi Pane berprinsip, dirinya harus punya manfaat untuk orang banyak dan dikenang sebagai orang yang pernah berusaha untuk lebih baik termasuk upaya menjadikan Lubukpakam sebagai kecamatan terbaik di Sumatera Utara.

“Sederhana saja. Aku ingin, kelak orang mengingatku sebagai orang yang punya manfaat,” tandasnya.

(AK/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi