Manfaatkan ASI Basi Menjadi Sabun Kecantikan, Britni Eddy Tuai Kontroversi

Manfaatkan ASI Basi Menjadi Sabun Kecantikan, Britni Eddy Tuai Kontroversi
Sabun ASI dibentuk dengan berbagai karakter boneka yang dekat dengan dunia anak (Instagram @kure.handmade)

Analisadaily.com, Medan - Britni Eddy, warga Idaho, Amerika Serikat jadi sosok kontroversial. Pasalnya dia membuat sabun dari Air susu ibu (ASI) basi dan menjualnya secara online.

ASI sering kali disebut sebagai 'cairan emas' karena manfaatnya yang luar biasa bagi bayi. ASI diketahui mengandung banyak nutrisi serta antibodi, antivirus dan komponen lain yang bisa melindungi bayi dari penyakit berbahaya.

Namun Britni justru memanfaatkan ASI miliknya menjadi sebuah ladang bisnis yang menguntungkan. Ide membuat sabun dari ASI basi ini bermula atas ketidaksengajaannya.

Ceritanya persediaan ASI perah beku yang telah terkumpul setelah melahirkan malah mencair, dan itu tidak bisa digunakan kembali. Memang itu karena sang suami yang lupa menyambungkan steker listrik freezer saat membersihkan garasi, alhasil semua stok ASI perah Britni pun mencair.

Merasa sia-sia atas usahanya memerah itu, Britni pun berpikir tentang memanfaatkan ASI basi itu, hingga munculah idenya untuk mengolah ASI basi itu menjadi sabun.

Menurut Britni, inspirasi untuk ide ini dia peroleh dari pengalaman seorang ibu yang dia temukan di media sosial.

"Saya melihat seseorang memposting tentang kejadian serupa, dan dia membuat sabun ASI, dan saya berpikir, 'Oh, saya juga harus mencobanya,'" katanya seperti dilansir dari Bright Side, Rabu (11/10/2023).

Setelah bereksperimen dengan berbagai resep, akhirnya dia menemukan kombinasi yang sesuai kebutuhan. Britni mengklaim sabun ASI buatannya dapat membantu mengurangi kerutan, stretch marks dan melembapkan kulit kering.

"Ini sangat bermanfaat untuk kulit. Lakukan riset tentang manfaat ASI sehingga kita bisa menghilangkan stigma, 'Oh, ini aneh, ini kan ASI seseorang, saya tidak ingin menyentuhnya, apalagi menggunakannya.' Karena ASI sungguh bermanfaat," ujarnya.

Pernyataanya itu juga yang memunculkan kontroversi di tengah masyarakat, khususnya di antara pengguna media sosial. Apalagi Hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa ASI bisa mengatasi kulit kering, eksim, maupun merawat kulit.

Sisi lain, dokter spesialis kulit Tanya Perez-Chua, seperti yang dilansir dari situs Preen menjelaskan, bahwa cairan ASI yang dioleskan pada kulit tidak bisa diandalkan sebagai skincare. Tanya mengungkapkan bahwa nutrisi dalam ASI terbukti hanya bekerja saat masuk ke dalam tubuh dan belum ada bukti ilmiah yang tentang efektivitas penyerapan ASI ke kulit.

"Protein bioaktif dalam ASI memberikan perlindungan dari serangan mikroba dan perlindungan kekebalan, membantu fungsi pencernaan, membantu perkembangan usus dan berfungsi sebagai pembawa nutrisi lain saat tertelan. Tak satupun dari manfaat tersebut terjadi saat kamu menerapkannya pada kulit," pungkas Tanya.

Terlepas itu, kaum ibu yang memanfaatkan ASI basi untuk dijadikan sebagai sabun, sebetulnya cukup banyak di media sosial. Bahkan tak berbeda dari Britni, cukup banyak kaum ibu yang menjadikannya sebagai ladang bisnis dan menjualnya via online.

Dikemas dengan manis dan bentuk yang dekat dengan dunia bayi, sabun ASI masih memancing guliran kontroversi hingga saat ini.

(DEL)

Baca Juga

Rekomendasi