Smart Book: Buku Kebudayaan Sumut Bagi Penyandang Tunanetra Dilengakapi Audio Visual

Smart Book: Buku Kebudayaan Sumut Bagi Penyandang Tunanetra Dilengakapi Audio Visual
Smart Book: Buku Kebudayaan Sumut Bagi Penyandang Tunanetra Dilengakapi Audio Visual (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Empat mahasiswi asal universitas Muhammadiyah sumatera utara (UMSU) ciptakan buku tentang kebudayaan yang terdapat di Sumut, yang dikaitkan dalam pembelajaran matematika dengan judul “SMART POP UP GAMES BOOK ETHNOMATEMATIC”.

Buku yang diikutsertakan pada ajang nasional program kreativitas mahasiswa PKM pendanaan tahun 2023 mendapatkan apresiasi dari pejabat dan pemerhati budaya.

Inovasi buku ini terletak pada isi materi buku yang menggabungkan dua unsur pembelajaran, yaitu budaya dan matematika, yang dapat membuat para penyandang disabilitas tunanetra tidak kesulitan untuk mengetahui tiga budaya diantaranya Melayu, Batak Toba dan Karo yang dikaitkan dengan matematika.

Di dalam buku smart pop up games book dilengkapi dengan audio visual untuk mengenalkan tentang sejarah dari tiap suku dan budaya yang ada di Sumut. Tidak hanya itu, buku ini mempunyai dua bentuk tulisan yaitu tulisan braille dan tulisan normal, terdapat vitur instrumen music daerah Sumut, sehingga pembaca bisa menikmati buku sembari mendengarkan instrument musik.

Buku ini telah diapresiasi oleh Kepala Sekolah SLB A Karya Murni, Lusia Cusita Winarti. Dikatakannya, “Buku ini sangat membantu karena baru pertama kali ada buku untuk anak tunanetra yang menyantumkan gambar dan bentuk, sehingga mereka lebih mudah memahami. Di dalam buku ini juga menjelaskan 2 materi pembelajaran yaitu matematika dan budaya lokal,” sebutnya, Rabu (11/10).

Amir Hasanuddin selaku Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Labuhanbatu Utara turut memberikan apresiasi. Dikatakannya, buku ini syarat akan unsur budaya dan terkhusus untuk anak disabilitas tunanetra.

Buku ini mendapat perhatian juga oleh Prof. Khairil Ansari, guru besar Unimed dan Ketua Pusat Kajian Budaya Melayu UMSU dan Prof Ibrahim Gultom, guru besar Unimed serra pemerhati budaya yang mengatakan buku ini sangat membantu penyandang disabilitas tunanetra, dan materi sangat tepat sasaran agar penyandang disabilitas tunanetra mengenal daerahnya.

Buku ini digagas oleh Yulia Inasha (FKIP) selaku ketua bersama ketiga temannya, Yayang Yasinta (FKIP), Sylvi Agustin (FKIP), dan Mukminatu Nurul Hidayah (FKIP).

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi