dr lina Haryanti Sp.A. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - Banyak hal menyebabkan berat badan bayi susah naik. Misalnya, kekurangan nutrisi atau bahkan memiliki penyakit tertentu atau bahkan penyakit bawaan. Bayi masih rentan terkena penyakit, karena ketahanan tubuhnya yang belum terlalu kuat. Penyakit yang diderita anak dapat bermacam-macam, mulai dari yang tidak berbahaya sampai yang mengkhawatirkan.
“Penyebab lain berat badan bayi adalah terjadi pada periode mpasi. Masa kritis akan terjadi pada saat mendekati Mpasi 5 hinga 6 bulan, yang biasanya berat badannya bayi akan berkurang. Disini perlu evaluasi apakah produksi ASI berkurang? Jangan terburu-buru mengevaluasi apakah anak terkena penyakit lainnya? Apabila penyebabnya ASI yang berkurang, biasanya 5 bulan sudah mendapatkan Mpasi. Walaupun masih minum asi, bayinya sudah siap makan sehingga bayi diperbolehkan untuk mpasi dini untuk menambah kalori,” ungkapnya. Yang perlu diperhatikan saat bayi sudah mengkonsumsi mpasi adalah asupan mpasi. Dalam hal ini orang tua butuh pengetahuan lebih. Saat ini merupakan era medsos dimana menu-menu mpasi banyak sekali. Intinya yang harus diketahui adalah bayi wajib mendapatkan nutrisi seimbang yang mengandung protein, karbohidrat, dan lemak. “Asupan mpasi sebaiknya mengandung tiga nutrisi ini yakni protein, karbohidrat, dan lemak. Karbohidrat bisa dari tepung beras, kentang, ubi-ubian tidak melulu bubur nasi. Protein ada nabati dan hewan, lebih diutamakan yang hewan, karena dari penelitain membuktikan anak-anak stunting akibat kurang protein hewani untuk itu dibutuhkan untuk mengejar tinggi badan. Lemak dari minyak, butter, santan. Banyak mitos bayi yang makan makanan memgandung santan akan diare. Ternyata diperbolehkan justru jika tidak ada lemaknya berat badannya naiknya seret. Nutrisi yang seimbang itu penting. Tidak hanya sayuran yang banyak justru sayuran dibutuhkan sedikit saja, karena serat sangat mengenyangkan banyak anak tidak mau mengkonsumsi makanan lainnya. Buah sayuran secukupnya saja, seruas jari saja untuk sayur jangan banyak-banyak,” terangnya.
Perlunya pengetahuan ibu tentang feeding rule atau aturan makan supaya tepat waktu juga tepat nutrisinya. Tepat waktunya maksudnya sudah waktunya makan, sesuai kebutuhan bayi makanan pendamping lainnya. Tepat nutrinya yang mengandung kabohidrat, lemak dan protein. “Sejak bayi mulai makan dari usia 6 bulan sebaiknya sudah memiliki jadwal. Baik itu jadwal makan, snack dan tidur. Karena bayi juga masih minum susu, untuk itu perlunya mengatur waktu makan jangan berdekatan dengan waktu minum susu. Kalau sudah kenyang bayi tidak mau makan. Jaraknya sebaiknya 2 hingga 3 jam dari waktu makan. Untuk awal-awal mpasi bayi makan sebanyak 2 kali terlebih dahulu perharinya dan selanjutnya 3 kali. Diantara waktu makan berikan snack untuk bayi buah atau biscuit. Saat makan snack sebaiknya dipegang sendiri, hal ini dilakukan untuk melatih motorik halus dengan jari. Yang perlu diperhatikan waktu makan sore jangan terlalu dekat dengan waktu tidur bayi sebaiknya jarak 2 hingga 3 jam sebelum waktu bayi tidur,” terang nya saat wawancara Bersama Doodle saat live Instagram beberapa waktu lalu. Dokter Lina menambahkan selain mengatur jadwal makan, bayi juga harus tidur yang cukup, guna supaya berat badan bayi bertambah sesuai dengan usianya. Hal ini dikarenakan saat bayi tidur factor growth hormon atau hormon pertumbuhan akan bekerja sangat optimal. Kalau tidurnya kurang akan mempengaruhi berat badan. Selain faktor-faktor di atas, yang berpengaruh terhadap berat badan adalah adanya penyakit yang menyertai. Adanya penyakit bawaan lain kelainan struktur anatomi mulut, ada sumbing dilangit-langit atau dibibir sehingga menyebabkan kesulitan saat menyusu bawan lahir ketahuan dari lahir diantisipasi supaya nutrisi bisa masuk ketubuh untuk itu wajib konsultasi ke dokter anak. “Pengaruh lainnya mengapa BB anak tidak naik adalah karena adanya penyakit lain yang perlu dideteksi lebih awal misalnya kelainan bawaan seperti penyakit jantung bawaan ciri-cirinya ketika bayi menangis akan bibirnya biru, tetapi ada juga yang tidak biru. Penyakit bawaan akan segera diperiksa karena sangat mempengaruhi nutrisi yang masuk ketubuh jadi tidak efektif. Penyakit jantung berat, nyusunya cepat capek sebentar-sebentar berhenti cepat ngos-ngosan. Biasanya bayi yang mengalami jantung ringan biasanya tidak mempengaruhi berat badan,” tuturnya. Dalam wawancaranya, dr.Lina Haryanti.,Sp.A berpesan yang perlu diingat bahwa masa emas anak adalah 1000 hari pertama kehidupan yakni mulai sejak hamil sampai anak usia 2 tahun. Jika usia anak dibawah 2 tahun atau bayi sudah mengalami berat badan yang flat, kondisi ini masih bisa diperbaiki yakni dengan segera membawa bayi ke dokter untuk berkonsultasi barangkali ada penyakit lain selain nutrisinya yang memang kurang.(BR)