Partai Buruh Sumut Harap Pemilu Damai, Jangan Tebar Kampanye Kebencian dan Sara

Partai Buruh Sumut Harap Pemilu Damai, Jangan Tebar Kampanye Kebencian dan Sara
Partai Buruh Sumut Harap Pemilu Damai, Jangan Tebar Kampanye Kebencian dan Sara (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Ketua Partai Buruh Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengajak semua elemen rakyat untuk menyambut dan menyelenggarakan Pemilu Damai, baik untuk perhelatan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg dan Pemilihan Presiden (Pilpres), terkhususnya di wilayah Sumut.

Menurutnya, khusus untuk Pilpres yang akan ada 3 pasangan Capres dan Cawapres. Willy juga berharap agar masyarakat Sumut tidak menyebar kampanye kebencian ataupun sara.

"Semoga semua para pendukung Capres dapat menciptakan pemilu damai, dukung lah capres masing-masing dengan penyampaian program visi dan misinya, jangan sebaliknya menyerang capres yang bukan dukungannya," harap Willy Agus Utomo kepada wartawan di Medan, Rabu (25/10).

Menurut aktivis buruh yang sudah 19 tahun berjuang untuk kaum buruh ini, semua Capres yang sudah dan akan mendaftar pastinya sudah layak untuk memimpin Indonesia dan mempunyai visi misi yang baik pula untuk rakyatnya.

"Kita berdoa saja, semoga siapapun yang terpilih, bisa membawa perubahan menuju kesejahteraan rakyat Indonesia," ucap Willy.

Terkait arah dukungan Partai Buruh sendiri di Pilpres nanti, Willy mengatakan hingga saat ini partainya belum mengarahkam dukungan kesalah satu Capres, masih menunggu keputusan Exco Pusat yang akan menggelar rapat memutuskan dukungan capres.

"Kita masih belum ada mendukung capres hingga saat ini, semoga dalam waktu dekat ada capres yang kita dukung juga nantinya," ungkap Willy.

Lebih lanjut Willy menambahkan, Partai Buruh memiliki kriteria khusus dalam mendukung Capres di Pemilu 2024 mendatang, selaiin tuntutan capres yang didukung harus siap menyejahterakan rakyat.

Capres yang diusung juga harus bersedia menandatangani kontrak politik dengan mencabut Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) yang dianggap merugikan rakyat, baik buruh, petani, nelayan dan elemen rakyat lainnya.

"Partai Buruh dihidupkan kembali, dan lolos peserta Pemilu, karena perlawanan terhadap UU Cipta Kerja, jadi kita harus cabut itu nanti melalui Capres yang kita dukung kalau jadi, selain itu anggota dewan kita di DPR RI kelak juga akan berjuang untuk itu, mohon doanya," pungkasnya.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi