Striker PSDS Deli Serdang, Andika Yogatama Panjaitan, saat dihadang pemain bertahan Semen Padang, Syaful Ramadan dalam pertandingan Liga 2 Indonesia di Stadion Baharuddin Siregar, Sabtu (4/11) (Analisadaily/Cristison Sondang Pane)
Analisadaily.com, Lubuk Pakam - Kekalahan dramatis PSDS dari Semen Padang pada pertandingan Liga 2 Indonesia di Stadion Baharuddin Siregar, Sabtu (4/11), tidak membuat Zefrizal kecewa. Pelatih baru Traktor Kuning tersebut tetap memberikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya-upaya yang dijalankan anak asuhnya.
PSDS sebenarnya sudah unggul di babak pertama dengan skor 2-0, yang masing-masing disumbangkan Rizky Fauzi (‘16) dan Kurniawan ('30). Akan tetapi, keunggulan mereka hanya bertahan selama 45 menit saja. Harapan memetik poin penuh pupus setelah Ikechukwu Kenneth Ngwoke ('55, '62 dan '72) mencetak tiga gol dan membawa Semen Padang meraih kemenangan.
“Saya tetap mengapresiasi anak-anak saya, mereka bertarung keras, cuman mereka kurang beruntung saja,” kata Zefrizal usai pertandingan.
Dia mengakui, para pemain sudah bermain bagus, termasuk pada babak pertama, yang mampu mengepung pertahanan lawan. Namun, situasi berubah di babak kedua, karena beberapa masalah, seperti tiga pemainnya yang terpaksa harus keluar setelah dinyatakan cedera.
“Saya sudah ingatkan, mulai menit pertama sampai akhir, jangan pernah kendor. Di babak pertama, anak-anak luar biasa, bisa mengepung pertahanan Semen Padang, mencetak 2 gol, itu luar biasa, sesuai apa yang saya inginkan. Begitu masuk babak kedua saya terperangah, tiga pemain saya gak bisa kembali bertarung kembali, ada Kurniawan, Imus Wiranda dan Raja,” papar Zefrizal.
“Saya bertanya kepada mereka, untuk dipaksa, tidak bisa, cedera, tidak bisa dipaksakan, tapi begitu pun kekalahan ini bukan disebabkan karena 3 pemain tadi. Semen Padang sudah mengerti apa yang kita buat dan ada kesalahan-kesalahan yang mendasar di dalam bertahan, yg tidak seperti babak pertama. Terlalu renggang, seorang striker Semen Padang, bisa sendiri melakukan akselerasi, melewati orang, ini luar biasa, kuat dia,” sambung Zefrizal.
Selama babak kedua, kata dia, anak asuhnya kehilangan keseimbangan, tidak bisa keluar dari tekanan. Sekalipun ada beberapa peluang, tetapi tidak bisa dimanfaatkan, termasuk pada babak pertama.
“Begitu pun saya bertanggung jawab atas kekalahan ini. Saya kehilangan penyerang macam Kurniawan di babak kedua. Ada peluang yang gagal dimanfaatkan, ini akan saya perbaiki kedepannya, evaluasinya seperti itu, ada beberapa pemain. Ini jadi PR saya ke depan.Sekali lagi, saya tetap mengapresiasi anak-anak saya,” ucap Zefrizal.
(CSP)