"Prabowo-Gibran," sorak-sorai para relawan dan juga masyarakat yang hadir menunggu kehadiran putra sulung Joko Widodo atau Jokowi ini.

Ia juga disambut sejumlah kader partai dan tokoh masyarakat serta ormas. Gibran tiba bersama istrinya dan lagsung disambut masyarakat. Hadir dalam penyambutan itu Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dan Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor.

Usai diulosi, Gibran langsung menuju perkebunan kopi dan gedung pengolahan biji kopi di Desa Pearung, Kecamatan Paringinan, Humbahas, sesembari Gibran menyalami warga setempat.

Di lokasi pengolahan kopi yang berada di Desa Pearung, Kecamatan Paranginan, ia melihat secara langsung pengolahan kopi mulai dari penggilingan, penjemuran hingga produksi kopi.

Saat bertemu dengan masyarakat yang ada di Doloksanggul, ia menyapanya sembari menyampaikan dirinya serasa di rumah sendiri.

"Kami menyampaikan terima kasih atas penyambutannya. Baru kali ini saya ke kawasan Danau Toba, tapi penyambutannya luar biasa," tutur Gibran saat berada di Doloksanggul.

"Saya serasa berada di rumah sendiri. Kita semua saudara," ungkapnya.

Sepanjang jalan, spanduk bergambar Prabowo-Gibran juga terpampang hingga menuju lokasi peninjauan. Ia dikerubungi masyarakat hingga pengamanan terlihat kewalahan. Gibran sambil berjalan menyalami masyarakat sekitar sembari menundukan kepala.

Tepat di Kota Doloksanggul, para pelajar pun sudah berbaris di pinggir jalan menyambut kedatangannya. Ia yang bersama istrinya turun dari mobil dan menyambangi masyarakat sekitar. Terdengar riuh sapaan masyarakat sekitar, "Horas Gibran".

Ia bersama sejumlah tokoh berjalan mendekati sebuah coffeeshop. Di depan coffeeshop tersebut, masyarakat sudah menunggu. Bahkan ada juga yang membentangkan spanduk bergambar Prabowo-Gibran.

Melalui kunjungannya, ia berharap aspirasi masyarakat di kawasan Danau Toba dapat diserap.

"PR yang belum diselesaikan akan kita selesaikan berkat bantuan bapak dan ibu. Yang jelas, kalau masih ada PR dan aspirasi tolong disampaikan, misalnya masalah pupuk, bibit, dan hasil pertanian," sambungnya.

"Yang saya kunjungi di sini adalah masyarakat, tokoh masyarakat dan adat untuk menampung keluhan-kekuha dan aspirasi warga sekitar," tuturnya.

"Semoga kedepannya lebih baik lagi. Ini bukan soal memecah suara, tapi silaturahmi dengan masyarakat itu yang penting," pungkasnya.

(VIT/RZD)