Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan Muhammad Yasir Tanjung membuka kegiatan dialog tokoh pemuda dan mahasiswa di Zegen Cafe Jalan Suka Ramai, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Medan Johor, Sabtu (2/12). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan menggelar dialog tokoh pemuda dan mahasiswa di Zegen Cafe Jalan Suka Ramai, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Medan Johor, Sabtu (2/12).
Ketua FKUB Kota Medan Ustaz M Yasir Tanjung mengatakan, dialog tokoh pemuda dan mahasiswa yang digagas FKUB Medan ini mengajak pemuda dan mahasiswa berperan aktif dalam menjaga kedamaian menjelang tahun politik ini. "Walikota Medan selalu menyampaikan bagaimana para pemuda dan masyarakat Kota Medan aktif menjaga kondusifitas dan kerukunan di Kota Medan, terlebih menjelang tahun politik ini," ujarnya. Karenanya, lanjut Muhammad Yasir Tanjung, pemuda dan mahasiswa juga harus bijak terutama dalam bermedia sosial, jangan mudah terprovokasi dan menyebarkan informasi yang sesat lagi menyesatkan, sehingga berdampak negatif terutama persatuan dan kesatuan bangsa. "Kita harus bijak, mana berita atau informasi yang baik dan bukan hoaks. Apalagi di Pilpres, tiga pasangan Capres dan Cawapres ini orang baik. Maka itu kita berharap dialog ini menghasilkan pencerahan bagi kita semua untuk menjaga, merawat kerukunan," ujar Dai kondang Kota Medan ini. Muhammad Yasir juga menyampaikan bahwa toleransi dalam pemilu nanti harus terus disuarakan di manapun tempatnya. "Seperti pendeta di dalam gerejanya, mungkin ustaz dan ulama di setiap masjid. Artinya biarlah kamu dengan pilihanmu, aku dengan pilihanku," serunya. Camat Medan Johor Candra mengatakan, mengajak pemuda dan mahasiswa aktif memberikan masukan untuk bersama-sama menjaga kondusifitas dan pembangunan Kota Medan. "Kita juga berharap ada masukan dari tokoh masyarakat dan agama, pemuda serta mahasiswa untuk pembangunan Kota Medan. Kita juga meminta maaf jika perbaikan infrastruktur di Medan Johor menganggu aktivitas masyarakat," harapnya. Dalam dialog itu, narasumber HM Samin Pane mengajak pemuda jangan jadi penonton, jangan jadi pengekor, tapi harus jadi pelopor. Selanjutnya pemuda harus menjalin persahabatan antarsuku bangsa. Ketiga menghargai suku, agama dan warna kulit. "Jangan pernah menghina masa lalu seorang karena kita tidak tahu bagaimana masa depannya nanti. 6 agama di Indonesia menjadi kekuatan bersama," ungkapnya.
Keempat, menjaga NKRI. Dia menyebutkan bahwa FKUB Kota Medan membuktikan telah merawat kerukunan beragama. Narasumber Wisnu Abdullah memaparkan pemuda dan mahasiswa merupakan garda terdepan melaksanakan pemilu damai. Sebab, dari data diperoleh, 70 persen peserta pemilu nanti generasi milineal dan generasi Z. "Untuk Sumut menurut data KPU, hampir 60 persen suara millenial dan gen-z. Kita harus melek politik dan jangan takut dengan politik. Tanpa kita sadari politik untuk membantu masa depan kita," jelasnya. Ia juga mengajak pemuda dan mahasiswa sebagai garda terdepan mengantisipasi hoaks dan buzer. "Dalam kegiatan melibatkan pemuda. Jangan diam saja, kita bedah dan jajarkan seluruh narasi dan janji kampanye. Pemimpin kedepan adalah masa depan pemuda," sebutnya. Raihan Azmi Azhari Tarigan menambahkan, pemilu 2024 nanti penentunya adalah generasi milineal dan generasi Z. "Makanya kita harus melek siapa (capres) yang mampu menampung aspirasi dan lokomotif anak muda generasi z dan milenial. Agar bangsa kita berjalan terarah dan sehingga perubahan Indonesia tahun ke tahun meningkat," harapnya. (BR)