Mandailing Etnis yang Terbuka dan Mendunia

Mandailing Etnis yang Terbuka dan Mendunia
Para penari tor-tor memeriahkan rangkaian workshop Seni dan Budaya Mandailing ditutup Wali Kota Medan, Bobby Nasution, di Hotel Emerald Garden Medan, Minggu (10/12) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Ketua DPC Ikatan Keluarga Nasution Dohot Boruna (Ikanas) Kota Medan Syahlan Jukhri Nasution ST, MT menyebut, etnis Mandailing merupakan etnis terbuka dan mendunia. Generasi muda Mandailing dan Nasution jangan sampai kehilangan jati diri.

"Kita ketahui, etnis Mandailing sudah mendunia bahkan sebagai etnis yang terbuka. Lihat saja sosok William Iskandar itu. Oleh sebab itu, generasi muda Mandailing dan Nasution jangan sampai kehilangan jati diri," ujar Syahlah Jukhri Nasution pada puncak rangkaian workshop Seni dan Budaya Mandailing di Kota Medan ditutup Wali Kota Medan, Bobby Nasution, di Hotel Emeral Garden Medan, Minggu (10/12).

Syahlan menambahkan, workshop yang berlangsung tiga hari itu membangun kolaborasi etnis Mandailing melalui DPC Ikanas Kota Medan bertujuan membangun Kota Medan berbudaya seperti salah satu misi dan visi Pemko Medan.

"Ke depan, saya berharap generasi muda Mandailing memahami hak kekayaan intelektual dan kekayaan Mandailing, karena itu merupakan modal atau harta karun yang terpendam dan tak bisa dibeli orang lain. Generasi muda Mandailing juga harus bersyukur punya ragam budaya dan sejarah budaya sendiri," ujar Syahlan didampingi Sekretaris DPC Ikanas Medan Abdul Rahman Nasution SH dan Mulia Syahputra Nasution, SH, MH selaku ketua panitia.

Wali Kota Medan, Bobby Nasution, diwakili Kepala Badan Kesbangpol Andi Mario menyebutkan, Mandailing sebagai etnis terbesar di Tanah Deli mendukung pembangunan yang saat ini dilakukan Pemko Medan.

"Kita harus berkorban demi terlaksananya pembangunan yang saat ini sedang dilakukan Pemko Medan demi tujuan pemerintah 30 tahun ke depan," ujar Andi Mario dalam pidato singkatnya.

Ketua panitia workshop Mulia Syahputra Nasution menuturkan, kegiatan kelas workshop dengan peserta terbatas 80 orang mengikuti rangkaian workshop dan pengenalan seni budaya Mandailing bertujuan menjadikan kebudayaan sebagai ruang publik dan ruang kultural bagi masyarakat guna meningkatkan nilai-nilai luhur budaya dan tradisi.

"Selain itu, dukungan Ikanas Kota Medan kepada Pemko Medan dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui budaya, meningkatkan kebudayaan Mandailing dalam membangun strategi Kota Medan agar menjadi kota yang maju dalam budaya serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya serta memperkaya keberagaman budaya dan etnis di Kota Medan," sebut Mulia.

Dikatakannya, kegiatan workshop seni dan budaya Mandailing 2023 merupakan satu upaya melestarikan seni budaya Mandailing di Kota Medan agar tetap eksis sebagai bagian dari kekayaan daerah. Selain itu, melalui kegiatan ini berharap adanya pengembangan dan penambahan industri kreatif berlatar kebudayaan Mandailing di Kota Medan.

Puncak acara dilaksanakan launching dan penabuhan perdana Gordang Sambilan Ikanas Kota Medan, penampilan gordang sambilan, tor-tor Naposo Nauli Bulung dan penyuguhan aneka ragam kuliner Mandailing seperti toge Panyabungan, kue bongko, sasagun, wajid dan kopi khas Mandailing.

Rangkaian puncak workshop dihadiri sejumlah instansi pemerintah, tokoh masyarakat dan generasi muda Mandailing.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi