Terima Informasi Peredaran Narkoba, Lapas Siborongborong Razia dan Tes Urine WBP (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Siborongborong - Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) kelas II B Siborong merazia blok kamar hunian dan melakukan tes urine secara acak terhadap sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas setempat, Kamis (14/12).
Razia blok kamar hunian dan tes urine ini dipimpin langsung Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) kelas II B Siborongborong Krisman Ziliwu.
Krisman menyampaikan, razia dan tes urine secara mendadak ini dilakukan sebagai tindaklanjut dan respon cepat terkait adanya informasi dan laporan peredaran narkoba di dalam Lapas.
Dia mengatakan, setelah menerima informasi terkait pelaporan adanya peredaran narkoba di Lapas Kelas IIB Siborongborong, pihaknya langsung melakukan razia ke blok hunian warga binaan dan sekaligus melakukan tes urine terhadap sejumlah WBP.
"Razia dan tes urine ini kita lakukan sebagai bentuk respon cepat terhadalp adanya informasi dan laporan tentang peredaran narkoba di dalam Lapas," ujarnya.
Selain respons adanya informasi peredaran narkoba di dalam Lapas, Krisman menambahkan, razia dan tes urine terhadap sejumlah WBP ini juga dilakukan untuk menjadikan Lapas zero handphone, pungli dan narkoba (Halinar).
"Hal ini sebagai komitmen kami menjadikan Lapas Siborongborong Zero Halinar," sebutnya.
Namun dia mengatakan, setelah dilakukan razia dan tes urine dadakan terhadap WBP secara acak ini, pihaknya tidak ada menemukan informasi terkait adanya peredaran narkoba di dalam Lapas.
"Hasilnya, tidak ditemukan hal yang dilaporkan di atas (adanya peredaran narkoba di dalam Lapas)," pungkasnya.
Krisman Ziliwu menegaskan, Lapas Siborongborong sangat mendukung dan komit dalam pemberantasan peredaran narkoba, baik di luar maupun di dalam Lapas. Hal ini dilakukan untuk meraih komitkwn wilayah bebas korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
"Untuk itu kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan BNN, dalam rangka membersihkan Lapas dari peredaran narkoba untuk komitmen meraih predikat WBK/WBBM," pungkasnya.
Selain mendapat laporan terkait peredaran narkoba, lebih lanjut Krisman Ziliwu menambahkan, pihaknya juga ada menerima laporan tentang harga barang yang dijual di kantin lapas yang tinggi.
"Sehubungan dengan hal tersebut telah ditempel daftar harga di masing-masing blok hunian warga binaan, sebagai informasi harga pembelian barang/makanan di dalam kantin Lapas,” imbuhnya.
(CAN/RZD)