Pertamina Patra Niaga Sumbagut Raih 1 Proper Emas dan 10 Proper Hijau KLHK (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan – Pertamina melalui salah satu subholding Commercial & Trading, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, berhasil meraih penghargaan PROPER yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (20/12).
Proper (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) adalah penghargaan yang diberikan oleh KLHK atas kinerja perusahaan/dunia usaha yang dalam menjalankan operasinya turut memberikan perhatian terhadap lingkungan, eko inovasi dan inovasi sosial atau memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong menyerahkan langsung penghargaan Proper 2023 kepada perusahaan yang secara konsisten menjaga lingkungan dalam proses bisnisnya dan bertanggung jawab terhadap masyarakat. Adapun Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut berhasil meraih penghargaan dengan peringkat Proper Emas dan Proper Hijau (beyond compliance/lebih dari ketaatan).
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar mengungkapkan, pencapaian tahun 2023 ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, dimana Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut meraih 1 Proper Emas dan 10 Proper Hijau, sedangkan tahun 2022 berhasil meraih 6 Proper Hijau.
“Tahun ini Alhamdulillah PPN Sumbagut mendapat kepercayaan dari Kementerian LHK berhasil meraih Proper Emas melalui salah satu unit bisnis kita yaitu DPPU Minangkabau di Sumbar. Selain itu peraih Proper Hijau meningkat pula dari sebelumnya 6 lokasi tahun ini menjadi 10 lokasi yang berhasil mendapat penghargaan Proper Hijau,” jelas Freddy.
Lebih lanjut Freddy mengungkapkan, penghargaan ini merupakan amanah yang diberikan kepada Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut atas program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang programnya dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup lingkungan dan masyarakat, khususnya di wilayah operasional Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut.
“Tahun ini DPPU Minangkabau berhasil meraih Proper Emas, sedangkan FT Krueng Raya, IT Lhokseumawe, IT Teluk Kabung, DPPU Hang Nadim, IT Dumai, FT Medan Group, FT Meulaboh, FT Pematang Siantar, FT Sabang dan FT Sei Siak berhasil meraih predikat Proper Hijau,” tambah Freddy.
Keberhasilan DPPU Minangkabau dalam meraih Proper Emas tidak lepas dari program TJSL unggulannya yaitu Program KAIC (Kampung Apar Innovation Center). Program yang dilaksanakan di Kampung Apar, Kota Pariaman ini berangkat dari beberapa permasalahan diantaranya terdapat sekitar 60 hektar lahan pertanian yang dilanda kekeringan, sekitar 197 KK turut terdampak akibat kekeringan ini serta masih kurangnya pengembangan pertanian yang hanya terbatas pada komoditas padi dan jagung dengan penggunaan teknologi rendah yang berdampak pada stagnannya produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Berangkat dari permasalahan tersebut dan melalui proses yang cukup panjang, kolaborasi dari DPPU Minangkabau dan Masyarakat Kampung Apar berhasil menghasilkan beberapa inovasi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Beberapa program yang dihasilkan diantaranya adalah smartfarming berbasis digitalisasi teknologi.
Program inovasi ini mencoba menjawab tantangan pertanian masyarakat dengan mengolaborasikan antara teknologi dan pertanian, diantaranya konsep pertanian organik dengan greenhouse, penggunaan sensor untuk memantau tanaman dan pemanfaatan aplikasi digital lainnya. Metode-metode yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan nilai dari hasil pertanian kelompok masyarakat.
Lebih lanjut Freddy mengungkapkan bahwa Penghargaan PROPER yang diperoleh merupakan bentuk tanggung jawab dari Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, untuk dapat terus memberikan kebermanfaatan dan keberlanjutan positif baik bagi lingkungan dan masyarakat.
“Berbagai Program TJSL yang telah digagas diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Hal yang paling penting adalah program yang dijalankan dapat sustain dan tentu saja keberlanjutan program perlu dipertahankan. Sehingga, masyarakat akan dengan mandiri menjalankan programnya dan manfaatnya akan dirasakan seterusnya,” tutup Freddy.
(REL/RZD)