Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD, saat menjawab pertanyaan awak media usai acara 'Kota Medan Tabrak Prof' di salah satu cafe di Jalan Willem Iskandar, Pancing, Minggu (14/1) malam. (Analisadaily/Cristison Sondang Pane)
Analisadaily.com, Medan - Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD, menanggapi kabar yang beredar di media sosial terkait rekaman suara diduga pejabat di Batubara mengarahkan kepala desa mengguna dana desa untuk memenangkan pasangan calon 02.
"Saya tidak tahu itu benar atau tidak, tetapi jika kalau itu benar harus ditindak atasannya, kalau itu benar ya," kata Mahfud usai diskusi 'Kota Medan Tabrak Prof', Minggu (14/1).
"Tindakannya seperti apa, kan sudah ada prosedurnya," tambah Menteri Koodinator Politik Hukum dan Keamanan itu.
Pada unggahan yang tersebar di salah satu akun TikTok @nasionalcoruptionwatch tertulis keterangan 'Bocor!!! Rekaman perbincangan antara Dandim, Bupati, Kapolres, dan Kajari Batubara.
"Ya per kecamatan aja itu. Ya tambah-tambah lah, jadi untuk kepala desa, ini langsung aja kita diarahkan ke 02, judul yang pertama," isi potongan percakapan pada rekaman tersebut.
"Tidak ada cerita lain, tidak ada cerita alasan apa pun, menangkan 02 di desa masing-masing," kata penutur yang sama.
Sebelumnya, Dandim 0208/Asahan, Letkol Muhammad Bassarewan, menyatakan bahwa rekaman suara berpihak kepada Calon Presiden (Capres) nomor 2 yang sudah viral di media sosial, itu hoaks.
"Rekaman suara yang background-nya terlihat ada Dandim 0208/Asahan, Kajari Batubara, Pj Bupati dan Kapolres Batubara itu adalah hoaks," kata Letkol Bassarewan, Minggu (14/1).
Kata dia, hingga saat ini pihak Forkompinda Kabupaten Batubara tidak ada dan belum pernah mengumpulkan kepala desa (Kades) se-kabupaten Batubara.
"Hingga saat ini pihak kami Forkompinda maupun pemerintah Kabupaten Batubara tidak pernah ada mengumpulkan kades se-kabupaten Batubara untuk memenangkan Capres nomor 2," ujarnya
(CSP)
