Wasit Agung Setiyawan mendapat dorongan dari beberapa pemain PSDS Deli Serdang usai pertandingan melawan Nusantara United FC di Stadion Baharuddin Siregar, Jumat (26/1) (Analisadaily/Cristison Sondang Pane)
Analisadaily.com, Lubuk Pakam - PSDS Deli Serdang merasa tidak puas dengan kepemimpinan wasit, Agung Setiyawan, yang memberikan tambahan waktu 10 menit saat tim Traktor Kuning unggul 2-1 melawan Nusantara United FC di Stadion Baharuddin Siregar, Jumat (26/1). Penambahan sebanyak itu dinilai merugikan klub dan tidak masuk akal, karena pelanggaran selama laga tidak terlalu lama.
Caretaker pelatih PSDS Deli Serdang, Imam Faisal, meminta agar wasit yang memimpin setiap pertandingan di Liga Indonesia supaya dibenahi.
“Tolong kepada PSSI, benahi lah wasitnya, kasihan pemain, yang bermain sangat luar biasa. Memang benar-benar main bola, tidak ada niat yang lain-lain. Bermain supaya mereka tampil lebih bagus dan memenangkan pertandingan, itu saja,” kata Imam saat konferensi pers.
Pada laga itu, kedua tim akhirnya bermain imbang 2-2. PSDS awalnya unggul 2-0, setelah Noriki Akada (55') dan Khairul Salim (61') mencetak gol. Nusantara United baru bisa memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1 usai Ahmad Afhridzal membobol gawang Rafli Maherza menit ke-87.
Hingga menit ke-90 PSDS masih unggul. Tambahan waktu 10 menit membuat Nusantara United terus menggempur pertahanan anak asuh Imam Faisal dan akhirnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 setelah Pandi Ahmad Lestaluhu (90+8) menggetarkan jala gawang tim tuan rumah.
“Saya sedih, wasit merusak pertandingan hari ini, 10 menit tambahan waktu dari mana, sementara pelanggaran nggak lama. Mental anak-anak sangat jatuh. Tetapi perjuangan anak-anak luar biasa saat ini, saya acungi dua jempol. Dari awal kami tekadkan untuk menang, mereka betul-betul bisa tapi dirusak,” tegas Imam.
Kapten PSDS Deli Serdang, Muhammad Dikky Yudistia, mengatakan hal serupa, bahwa dia sangat kecewa dengan wasit.
“Benar apa kata pelatih, wasit merusak pertandingan. 10 menit tambahan waktu, ada apa, terlalu lama,” ucap Dikky.
Kendati begitu, Dikky dan Imam menegaskan timnya tetap masih mempunyai harapan di pertandingan terakhir playoff degradasi saat melawan Persikab di Bandung, 2 Februari 2024. Sehingga, mereka akan bermain habis-habisan untuk memastikan meraih kemenangan dan menetap di Liga 2 Indonesia.
“Kita masih punya harapan, di bandung kita habis-habisan di sisa satu pertandingan. Insya Allah kita meraih kemenangan,” sambung Dikky.
“Walaupun kami jatuh, saya akan memotivasi anak-anak supaya tampil habis-habisan tanggal 2 nanti di Persikab. Mudah-mudahan ada mukjizat dan PSPS melawan Nusantara tidak ada mengalah. Kita khawatirkan di situ. Itu saja,” tambah Imam.
Pelatih Nusantara United, Salahudin, menegaskan akan bermain all out saat bermain di kandang sendiri, karena itu sudah menjadi komitmen semua, meskipun sudah lolos atau bertahan di Liga 2 Indonesia.
“Alhamdulillah kita sudah lolos, tapi yang jelas kita tetap bermain all out, kita main di kadang kita dan ini menguntungkan tim. Itu sudah komitmen semua, termasuk manajemen, pemain, pelatih,” tegas Salahudin usai pertandingan.
Salahudin pun tidak lupa berterima kasih kepada skuatnya, yang sempat tertinggal 2-0 sampai berhasil menyamakan kedudukan jadi 2-2.
“Terima kasih kepada pemain saya, official, manajemen dan media officer semua. Kita sempat tertinggal 2-0, tapi akhirnya motivasi pemain saya bangkit lagi. Kita juga mengganti pemain sangat tepat karena bisa mencetak gol. Itu motivasi untuk yang lain sehingga bisa mencetak gol lagi,” tambah Salahudin.
“Terima kasih coach karena mempercayakan saya untuk main. Ini debut saya dan perjuangan teman-teman luar biasa hingga bisa mencuri poin di sini. Gol ini saya persembahkan untuk orang tua saya, terutama ayah saya,” ucap Ahmad Afhrizal, sembari menyeka air mata.
(CSP)