Elfin yang juga anggota DPRD Padanglawas ini melihat, perhitungan suara di 2 TPS yaitu TPS 04 dan TPS 06 Pasar Binanga Kecamatan Barumun Tengah syarat dengan permainan. Ia menduga petugas KPPS dan PPS yang mestinya harus jujur dan independen malah ikut menjadi tim sukses Caleg tertentu.

"Dari awal kita sudah menduga ada permainan dalam perhitunngan suara di dua TPS," kata Elfin, Sabtu (24/2).

Elfin mengatakan, pihaknya sangat dirugikan dan mendapatkan ketidakadilan atas penyelenggara Pemilu di tingkat PPS dan KPPS. Dimana perolehan suara Caleg nomor urut 1 atas nama Elfin Hamonangan Harahap dari PKB dialihkan ke Caleg lain.

Ia menduga telah terjadi kecurangan yang dilakukan oknum anggota KPPS, khususnya di TPS 004 saat perhitungan suara untuk Caleg DPRD Palas.

"Suara yang seharusnya untuk Caleg PKB nomor urut 1 dialihkan ke caleg lain oleh oknum anggota KPPS," kata Elfin.

Bahkan Elfin menduga oknum KPPS tersebut adalah tim sukses salah satu caleg. Hal itu dibuktikannya sehari sebelum pencoblosan, oknum KPPS mengumpulkan KPPS di TPS 001 sampai 008 Pasar Binanga.

"Pertemuan itu untuk memenangkan salah satu Caleg dengan cara menggelembungkan suara dari daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak hadir serta dari Daftar Pemilih Khusus (DPK)," tegasnya.

Elfin menambahkan, semua dugaan kecurangan itu telah mereka sampaikan kepada PPK, Panwaslu dan direspons Bawaslu Palas, Berlin Toga Langit Harahap dan menyetujui permintaan pihaknya.

“Tadi malam Bawaslu Palas telah menyampaikan untuk TPS 04 bisa dilakukan penghitungan ulang, namun nyatanya itu tidak dilaksanakan hingga saat ini,” jelas Elfin.

Elfin saat ini sedang mencari kebenaran dan kejujuran dari penyekenggara Pemilu. Ia juga menyebut tidak ngotot harus menang, namun Elfin tidak menerima jika kalah karena dicurangi.

(ATS/RZD)