Pasalnya, selain memiliki izin resmi dari Kemenag juga penanganan jemaah keberangkatan melalui Bandara Kualanamu ditangani dengan baik.

"Hasil pengawasan kita dari PHU, yang sudah berlangsung sejak 24 Februari 2024 kemarin, Al-Qayyuum izinnya resmi dan jemaah sebelum diberangkatkan ditangani dengan baik, bahkan ditempatkan mereka di Safhire lounge lantai Mezzanine Bandara Kualanamu," jelas Kabid PHU Kemenag Sumut, Zulfan Efendi, Selasa (27/2).

Karenanya ia berharap semua travel yang menangani jemaah umrah harusnya lengkap dan wajib memiliki izin resmi. Tidak seperti yang kami temukan baru-baru ini, ada travel tidak berizin tetapi memberangkatkan jemaah.

“Ini sangat rawan dan pertanggungjawaban pada jemaah bila terjadi kendala di lapangan tidak bisa dituntut,” sambungnya.

Oleh karenanya hingga sejauh ini pengawasan pada travel nakal terus dilakukan secara kontiniu di Bandara Kualanamu.

Disoal terkait temuan adanya 2 travel umrah yang diduga tidak memiliki izin, sejauh ini masih dilakukan penanganan dan pembinaan.

(KAH/RZD)