Wakil Menteri LHK Alue Dohong saat menyerahkan Piala Adipura kepada Bupati Delisersang, M Ali Yusuf Siregar (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Lubukpakam - Bupati Deliserdang, M Ali Yusuf Siregar merasa bangga menerima penghargaan Piala Adipura 2023 untuk kategori Kota Kecil Lubukpakam. Tahun ini merupakan kali ke-17 Ibu Kota Deliserdang ini menerima penghargaan yang sama.
Saat dihubungi melalui ponsel di Bandara Soekarno-Hatta sesaat sebelum kembali ke Lubukpakam, Selasa (5/3) sore, Ali Yusuf mengakui merasa bangga atas prestasi yang kembali diraih tahun ini.
Dia pun langsung terkenang saat kali pertama bersusah payah memperjuangkan agar Lubukpakam bisa meraih Adipura untuk kali pertama sekira 29 tahun silam.
"Dalam sejarahnya, Kota Lubukpakam untuk kali pertama meraih Adipura pada tahun 1995. Saat itu, saya masih jadi Sekcam di Lubukpakam," katanya mengenang.
Dulu, lanjutnya, saat jadi Dekcam itu hampir setiap sore menggerakkan seluruh lurah di Lubukpakam untuk bersama-sama mengangkut sampah dan mengecat batu pembatas trotoar jalan. Tak hanya itu, dia juga langsung menyetir truk tangki untuk menyiram tanaman hias di sekitar kanan-kiri jalan Kota Lubukpakam.
"Jadi, dulu tukang angkut sampah biar Lubukpakam dapat Adipura, sekarang saat jadi bupati, saya langsung menerima piala Adipura langsung dari menteri yang membuat hati saya jadi terenyuh," imbuh Ali Yusuf Siregar terbata yang diikuti tawa kecilnya.
Menurutnya, mempertahankan gelar dirasakan lebih berat dari pada merebutkannya. Apalagi, Adipura merupakan penghargaan prestisius bagi daerah dalam pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup, khususnya lingkungan di perkotaan yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Kepada masyarakat Lubukpakam, dengan raihan Adipura itu, dia berharap agar bisa berperan aktif dalam menjaga kebersihan kota. Apalagi untuk tahun depan, Pemkab Deliserdang akan menaikkan kategori kesertaanya dalam merebut Adipura Kencana.
"Selain kepada masyarakat Lubuk Pakam, saya juga mengimbau masyarakat pendatang juga harus bisa beradaptasi dan ikut menjaga kebersihan kota yang sudah kita tata sedemikian rupa. Karena tahun depan kita tertantang dan optimis bisa meraih Adipura Kencana," tandasnya.
Diketahui, tahun lalu saat Ashari Tambunan masih menjabat sebagai bupati, ketika menerima Adipura 2022, bahkan Menteri LHK Siti Nurbaya sempat menantang Deliserdang berani bersaing menaikkan peringkat ke kategori Adipura Kencana. Namun saat itu Pemkab Deliserdang merasa belum mampu. Sehingga Adipura yang diterima kali ini masih berkategiri Adipura Kota Kecil.
Informasi dihimpun, Adipura sempat tidak diselenggarakan pada 2019 hingga 2022 karena pandemi Covid-19.
Sebelumnya, saat penyerahan Adipura itu di Kantor Kementerian LHK, Jakarta, Selasa (5/3), Wakil Presiden Ma'aruf Amin mendorong penyempurnaan program Adipura dengan target yang perlu dicapai kekinian dengan penerapan sistem pengelolaan sampah secara terpadu dari hulu ke hilir.
"Sistem terintegrasi ini tidak hanya membutuhkan terobosan-terobosan yang implementatif, tetapi juga menuntut kinerja optimal pemerintah daerah serta partisipasi aktif masyarakat," papar Wapres.
Guna pencapaian hal tersebut, dia berpesan agar pemda menangani integrasi sampah dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular dan berbasis teknologi ramah lingkungan.
Soal penyempurnaan Adipura, imbuhnya, program ini juga perlu disesuaikan dengan kebijakan, kebutuhan, dan tantangan yang berkembang. Melalui pengelolaan sampah yang baik, target kebijakan dan strategis nasional berupa pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penanganan sampah 70 persen bisa dicapai pada tahun depan.
Anggota Dewan Pengarah Aliansi Zero Waste Indonesia yang juga pengamat dan praktisi pengelolaan sampah, Hermawan Some, menilai Adipura perlu lebih konkret dan berkelanjutan. Namun ia mengingatkan agar Adipura tidak sekadar jadi "lipstik" yang dipoles pemerintah daerah.
(RIO/RZD)