Bobby berharap, Trauma Center yang digagas RS Regina Maris bisa memberikan layanan kepada seluruh masyarakat kota Medan. Apalagi RS Regina Maris dilengkapi dua ratusan dokter, alat kesehatan dengan teknologi canggih dan baik.

"Saya mengapresiasi hadirnya Trauma Center RS Regina Maris Medan yang fokus pada penyelematan pasien dengan akurasi cepat dan tepat serta bekerjasama dengan BPJS ketenagakerjaan dan Jasa Raharja," katanya.

Bobby menuturkan, sekitar Rp6-8 triliun per tahun masyarakat Kota Medan membawa uangnya ke luar negeri hanya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Salah satu poin yang menjadikan pelayanan kesehatan kita masih sedikit kalah, karena kita sangat dekat dengan negara tetangga, harga tiket ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga lebih murah dibanding ke Jakarta," ujarnya.

Oleh karena itu, Bobby berharap RS Regina Maris dan RS lainnya yang ada di Medan bisa memberikan layanan kesehatan yang optimal atau melampaui apa yang dijanjikan negara tetangga kepada masyarakat Medan.

"Kita harap RS di Medan bisa memberikan layanan dan fasilitas yang bisa melampaui apa yang dijanjikan oleh negara tetangga," katanya.

Dia juga meminta sejumlah pihak untuk terus menggalakkan lagi Medical Tourism dengan melakukan pameran perumahsakitan di sejumlah mal.

"Dengan pameran tersebut, kita bisa memberikan informasi terhadap pelayanan kesehatan di kota Medan," imbuhnya sembari mengapresiasi seluruh tenaga kesehatan yang ada di Medan.

Direktur RS Regina Maris dr. Ery Suhaymi, SH, MH, M.Ked (Surg), Sp.B menyampaikan bahwa RS Regina Maris sudah beroperasi pada Mei 2023 lalu. Meski belum lengkap satu tahun beroperasi, RS Regina Maris sudah terakreditasi Paripurna.

"RS Regina Maris menjadi salah satu RS unggulan di Medan, baik dari sarana dan prasarana serta SDM sehingga kita bisa meminimalisir masyarakat Medan tidak berobat ke luar negeri," imbuhnya sembari menyebutkan, RS Regina Maris memiliki MRI 1,5 Tesla, Cardiac Center, Kemoterapi, Radioterapi, Hydroteraphy, laboratorium dan dokter spesialis yang cukup lengkap dan lainnya.

Head Departement Traumatologi Center RS Regina Maris Dr. dr. Adrian, SpOT, FICS, AIFO-K menyampaikan, ada 200 dokter yang tergabung di RS Regina Maris merupakan anak kota Medan.

"Semua dokter yang tergabung di RS Regina Maris semua anak Medan, Ini Medan Bung Pak Wali," katanya.

Dalam kesempatan itu juga, dia menyampaikan, penanganan traumatologi center paling penting adalah fast respons.

"Tim dokter Traumatologi Center ini udah mengikuti pelatihan dalam dan luar negeri serta merencanakan lutut dengan robotik," imbuhnya, sembari mengatakan, peresmian ini bukan hanya seremonial tapi bisa berbuat banyak untuk masyarakat kota Medan.

(JW/RZD)