Cegah Kecelakaan KA, Kemenhub Prioritaskan Penjagaan Perlintasan Sebidang (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - Untuk mencegah terjadinya kecelakaan di perlintasan sebidang moda transportasi kereta api (KA), Kementerian Perhubungan memberi perhatian khusus kepada pengamanan di perlintasan sebidang.
"Menghadapi Angkutan Lebaran tahun 2024, untuk moda transportasi kereta api, kami sudah melakukan berbagai persiapan baik dari sisi sarana dan prasarana kereta api maupun sumber daya manusia untuk memberi pelayanan perjalanan yang aman dan nyaman bagi pemudik," ungkap Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal di Jakarta, Kamis (28/3).
Risal mengatakan, semua fasilitas kereta api sudah dilakukan ramp check dan hasilnya siap untuk digunakan saat Angkutan Lebaran nanti.
"Sarana dan prasarana kereta api serta fasilitas lainnya sudah dilakukan ramp check dan hasilnya bagus dan siap untuk digunakan," ujarnya.
Untuk kelancaran dan keselamatan perjalanan kereta api, lanjut Risal, pihaknya memberi perhatian khusus terhadap perlintasan sebidang untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
"Sumber daya manusia penjaga perlintasan sebidang sudah kami siapkan dan memiliki sertifikat," tegasnya.
Namun ia mengakui ada kesulitan untuk mengamankan perjalanan kereta api di perlintasan sebidang yang tidak terjaga dan jumlahnya cukup banyak. Karena itu, pihaknya mengirim surat kepada bupati/wali kota yang daerahnya terdapat perlintasan sebidang kereta untuk membantu pengamanan perjalanan kereta api di perlintasan sebidang tersebut.
"Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri, Pemda diminta untuk membantu pengamanan perlintasan sebidang baik dari sisi sumber daya manusianya maupun peralatan penjagaan perlintasan," ungkap Risal.
Namun surat tersebut sampai saat ini belum respons dari Pemda, sehingga nanti pihaknya akan mengirim surat lagi.
Tinggi Peminat
Hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan menyebutkan, sekitar 190 juta warga Indonesia diprediksi melakukan pergerakan saat Lebaran 2024 dengan 33,72 juta orang di antaranya menggunakan transportasi kereta api.
"Kereta api ternyata mendapat angka yang cukup seru, dari data BKT Kemenhub, hampir 33,72 juta orang mudik atau bergerak menggunakan transportasi kereta api, baik kereta api antar kota, perkotaan regional, maupun komuter," ujarnya.
Menurut Risal, tingginya pergerakan masyarakat dalam angkutan lebaran 2024 nanti karena pemerintah telah mengizinkan mudik, setelah sebelumnya sempat ada pembatasan akibat pandemi Covid-19.
"Lebaran tahun ini kita juga menghadapi libur yang cukup panjang yaitu sebanyak 10 hari. Ternyata cukup tinggi, di masa mudik Lebaran ini hampir 2/3 orang Indonesia melakukan perjalanan atau sekitar 190-an juta orang bergerak," ujar Risal.
Risal juga menjelaskan potensi pergerakan penumpang kereta api untuk antarkota diprediksi mencapai 3,2 juta penumpang atau meningkat 15,12 persen bila dibandingkan 2023.
"Untuk kapasitas angkutan yang kami siapkan untuk kereta antarkota sebanyak 3,67 juta orang dengan rincian 3,22 juta untuk reguler dan tambahan 459 ribu. Jadi, masih ada kelebihan kapasitas untuk layanan kereta antarkota," ujar dia.
Ia melanjutkan, kereta antarkota akan melayani 520 orang per hari. Dia menyebut hingga 28 Maret 2024, jumlah tiket yang telah terpesan di kereta antarkota mencapai 1,58 juta atau 69,5 persen dari kuota yang ada.
Hal yang sama juga di kereta api perkotaan regional, prediksi volume penumpang 2,38 juta atau meningkat 14,26 persen dari 2023.
Untuk tahun ini, kapasitas yang disiapkan 2,36 juta dengan rincian 2,34 juta reguler dan 19 ribu tambahan.
"Untuk frekuensi perjalanan kereta api perkotaan regional, ada 211 kereta api yang akan melayani angkutan setiap hari selama mudik dan arus balik. Kereta api regional ada seperti di Bandung, Surabaya, Sumatera Utara," katanya.
Sementara itu, untuk kereta api perkotaan komuter diprediksi volume penumpang mencapai 14,78 juta orang dengan kapasitas yang disiapkan mencapai 42,12 juta orang.
"Untuk perkotaan komuter seperti KRL, LRT Jabodetabek, KA Yogyakarta, LRT Sumatera Selatan, Makassar Pare-Pare, dengan frekuensi perjalanan 2.002 kereta per hari," ucap Risal.
Kemenhub memprediksi puncak arus mudik melalui jalur kereta api terjadi pada H-4 dan arus balik pada H+3 Lebaran.
(TRY/RZD)