Ilustrasi - Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Analisadaily.com, Medan - Data inflasi AS pada perdagangan akhir pekan sebelumnya menunjukan kinerja yang masih sesuai dengan ekspektasi pasar. Laju tekanan inflasi di AS menumbuhkan ekspektasi bahwa The FED atau Bank Sentral AS akan memangkas besaran bunga acuannya paling cepat pada Jjuni mendatang.
Inflasi inti AS secara tahunan atau YOY pada bulan maret sebesar 2.8%, lebih rendah dari realisasi bulan sebelumnya 2.9%.
Sementara itu, komentar dari Gubernur The FED juga memberikan indikasi pemangkasan. Sehingga akan memberikan dampak positif bagi kinerja pasar keuangan secara keseluruhan.
Analis Keuangan, Gunawan Benjamin mengatakan, Senin (1/4), pasar saham dan kinerja mata uang Rupiah berpeluang menguat di awal sesi perdagangan pekan ini. Namun yang perlu diwaspadai adalah bahwa sekalipun The FED mengindikasikan pemangkasan bunga acuan, namun USD index dan US Treasury terpantau bergerak stabil.
Dalam perdagangan sepekan kedepan, akan ada banyak agenda ekonomi yang dirilis. Pada hari ini saja di tanah air akan merilis data laju tekanan inflasi serta kinerja manufaktur.
“Pada hari Rabu nanti, kita juga akan menanti pidato dari Gubernur Bank Sentral AS atau The FED yang akan menjadi rujukan pasar selanjutnya. Dan di akhir pekan nanti, data ketenaga-kerjaan akan menjadi data penutup perdagangan sebelum libur panjang Idulfitri,” sebutnya.
Menurut Gunawan, pelaku pasar masih akan tetap mewaspadai sikap ragu-ragu The FED dalam menentukan besaran bunga acuannya. Sehingga sekalipun pasar keuangan dinaungi kabar baik dari rilis data inflasi di akhir pekan.
“Namun, segala sesuatunya masih berpotensi membuat pasar kembali ragu dengan sejumlah indikator ekonomi yang ada. Sehingga potensi koreksi tetap masih terbuka nantinya,” Gunawan menuturkan.
Pada sesi perdagangan pagi ini, IHSG terpantau bergerak melemah tipis di level 7.284, kinerja mata uang rupiah disisi lain juga bergerak melemah dikisaran 15.865 per US Dolar. Sementara itu, harga emas menguat tajam dikisaran level $2.258 per ons troy-nya.
(RZD)