Ketua UPZ tersebut, War Djamil,SH didampingi Sekretaris Adi Syahputra Ritonga,SE dan Bendahara M.Yusuf, mengatakan, pengantaran langsung telah menjadi prinsip UPZ Masjid Al-Ishlah sejak 13 tahun lalu.

“Ini dilakukan, agar tidak terjadi antrean warga di masjid. Juga, warga tidak perlu meminta-minta zakat ke UPZ”, ungkapnya.

Kebijakan tersebut, tambahnya, karena nama warga yang berhak menerima zakat tersebut sudah didata. Daftar nama sudah dibuat. Dari sisi lain, pengantaran langsung juga sebagai bentuk menjaga harkat dan martabat warga.
UPZ Masjid Al-Ishlah menyalurkan zakat harta dan fitrah kepada 253 kepala keluarga di Jalan Sei Blutu, Jalan Darussalam, Jalan Sei Batugingging dan Jalan Sei Silau. Itu jemaah masjid Al-Ishlah dan warga yang berdomisili di kawasan sekitar Masjid Al-Ishlah.

Kali ini, seperti tahun lalu disalurkan beras satu goni dan uang. Petugas UPZ lainnya, Kusnadi, Samsul dan Suretno langsung mengantar beras dan uang kepada warga.

Penyaluran tersebut dilakukan sampai hari terakhir Ramadan. Hal pokok, yakni seluruh zakat fitrah dan fidyah akan habis dibagikan. Sedangkan lima persen dari zakat harta diperuntukkan bagi bantuan pendidikan siswa/mahasiswa dan santri dari keluarga kurang mampu di kawasan ini, yang dibagikan setelah bulan Syawal.

Program UPZ Masjid Al-Ishlah lainnya yakni pengumpulan zakat tiap Jumat di masjid. Dua petugas siap menerima dan usai salat Jumat langsung dihitung dan dibukukan (dicatat) oleh bendahara UPZ. Sudah dua tahun program ini berjalan, ternyata hasilnya cukup baik.

(REL/BR)