Humas PLTP Sarulla Operation Ltd, Industan Sitompul mengatakan, penyerahan bantuan benih bawang merah ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) SOL di bidang pertanian.

"Ini merupakan program CSR SOL di bidang pertanian," ujarnya, Jumat (26/4).

Dia mengatakan, kepada 2 Koptan ini telah diserahkan sebanyak benih bawang merah sebanyak 2.100 kilogram sejak Desember 2023.

"Untuk ditanam di areal lahan seluas 19.400 m²," ucapnya.

Selain menyerahkan benih, Industan mengatakan, pihaknya juga turut melakukan pendampingan terhadap Koptan.

"Serta membantu mulai dari persiapan lahan, pelatihan, penyediaan bibit, pupuk, dan pestisida yang dibutuhkan selama masa penanaman sampai dengan panen,” katanya.

Dia mengatakan, pelatihan ini dilakukan untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan petani dalam pertanian bawang.

"Mengingat pada umumnya para petani di daerah Pahae terbiasa bertani padi sawah dan mengelola tanaman di kebun/ladang (tombak) sebagai sumber mata pencarian utama," katanya.

Sejak diserahkan dan dilakukan penanaman bawang merah varietas batu ijo yang konon berusia kurang lebih 75 hari itu kini telah memproduksi hasil sejak Maret 2024.

"Kedua kelompok tani telah berhasil memanen bawang merah sebanyak 3.565 kilogram" katanya.

Para anggota Koptan yang berjumlah 32 orang itu telah berhasil menjual hasil panen dengan kisaran harga Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram.

"Bahkan total penjualan mereka (Koptan) sudah mencapai kisaran Rp 55 juta," ungkapnya.

Dia mengatakan, keberhasilan kedua Koptan ini telah menambah semangat bagi masyarakat.

"Bahkan saat ini petani akan melakukan penanaman bawang merah tahap 2 dengan memanfaatkan sebanyak 1.455 kg tanaman bawang merah hasil panen sebelumnya (tahap-1)," ungkapnya.

Seorang anggota Koptan, Nurmince Sitorus merasa bersemangat dan antusias mengikuti penanaman pertanian bawang merah yang dilaksanakan SOL melalui program CSR.

"Saya sangat optimis karena sudah merasakan hasilnya," pungkasnya.

(CAN/RZD)