Ketua PKM Hesti menyampaikan kurikulum di Indonesia terus berkembang dan mengalami berbagai perubahan termasuk modul ajar yang digunakan oleh guru. Perubahan kurikulum menuntut guru lebih aktif dan responsif terhadap perubahan yang terjadi untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan pendidikan saat ini.

"Perubahan Kurikulum dari K13 menjadi Kurikulum Merdeka menuntut guru siap menerima perkembangan, namun pemahaman guru yang masih belum maksimal tentang Kurikulum Merdeka menjadi salah satu kendala untuk mengimplemantasikan dalam menurunkan Tujuan Pembelajaran (TP), Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), begitu juga dengan guru-guru Bahasa Perancis di Kota Medan dan Kota Binjai," ujarnya.

Kegiatan PKM ini bertujuan memberikan pendampingan dalam bimbingan teknik bertujuan, memberikan pendampingan dalam bimbingan teknik pemahaman kurikulum merdeka, pembelajaran berdiferensiasi yang terpusat pada murid, penurunan CP, TP dan ATP, integrasi Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran sehingga guru mampu menyusun modul ajar sesuai dengan kebutuhannya.

Dalam kegiatan PKM ini, tim juga mengundang Fasilitator Program Sekolah Penggerak Dr. Juniastel Rajagukguk, S.Si., M.Si sebagai pemateri untuk mendampingi guru-guru Bahasa Prancis yang tergabung dalam MGMP Bahasa Prancis Kota Medan dan Kota Binjai.

Penyelesaian Modul Ajar Bahasa Perancis yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka oleh guru-guru yang difasilitasi oleh tim PKM sampai dapat diterbitkan melalui Unimed Publisher.

(REL/BR)