Keajaiban Pijat Oksitosin bagi Ibu Menyusui

Keajaiban Pijat Oksitosin bagi Ibu Menyusui
Bidan Siti Maryam (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Sering kali kalau seorang ibu sudah lahirannya enak, ternyata waktu menyusui banyak problem. Salah satunya Air Susu Ibu (ASI) tidak keluar sehingga ayah dan ibu menjadi panik. Untuk mendukung melimpahnya produksi ASI, salah satunya dengan melakukan pijat oksitosin. Bagaimanakah pijat oksitosin itu? Simak pembahasannya berikut ini bersama Doodle Exclusive Baby Care.

Menurut Bidan Siti Maryam, secara fisiologisnya bayi yang baru lahir jika tidak ada indikasi medis tidak minum ASI maksimal 3 hari yang terpenting tidak panas, dan sudah Buang Air Kecil (BAK). Pada 3 hari pertama tersebut ternyata lambung bayi hanya sebesar kelereng kemudian 7 hari pertama sebesar kelereng besar dan 10 hari pertama baru sebesar bola tenis.

“Kecukupan dan kebutuhan ASInya masih sedikit sekali. Untuk itu, bayi harus rajin diberikan ASI. Persiapan memberikan ASI atau biasa dikenal dengan laktasi ini dipersiapkan bahkan sebelum melahirkan atau waktu hamil. Pijat laktasi bisa memperlancarkan ASI, dikarenakan dilakuakan pemijatan pada punggung ibu membuat relaks bahkan lebih baik dipijat langsung oleh suami yang membuat hormon oksitosinnya akan bekerja sehingga ASI akan lancar,” terang Bidan Maryam.

Owner Klinik Mandiri Bidan Siti Maryam ini menerangkan jika ada 2 hormon untuk produksi Air Susu Ibu yakni hormon oksitosin mempengaruhi keluarnya ASI dan hormon prolactin ketika dipijat relaks akan memberikan sinyal keotak sehingga produksi ASI lancar setelah produksi lancar membuat oksitosinnya bekerja akan mengeluarkan ASI sehingga lancar.

“Kedua hormon tersebut saling bekerjasama memproduksi dan memperlancar. Otomatis saat ASI lancar ibunya relaks, tenang, menyusunya bagus, posisinya bagus, pelekatannya bagus support system orang-orang sekitar mempengaruhi lancar dan produksi ASI,”tambahnya.

Ditambahkan lagi, bahwa Pijat Oksitosin memiliki beberapa versi yakni dilakukan sebelum melahirkan yakni diusia 37 minggu dipijat, tetapi merangsang kontraksi karena hormon oksitosinnya bekerja. Idealnya pijat oksitosin dilaksanakan kalau sudah melahirkan. Kalau melahirkan normal sudah bisa duduk miring, tetapi jika melahirkan dengan operasi caesar terbatas gerakannya sekarang sudah operasi model eracs yang dilakukan oleh siapa saja terutama support system suami.

“Bagaimana cara pijat oksitosin? Lakukan posisi ibu menunduk gunakan kedua jari kanan atau kiri lakukan pijatan lembut boleh dengan menggunakan minyak yang aman untuk kulit yang sensitive. Pijat dari atas kebawah atau bawah keatas minimal 8 kali. Pijat pula bagian tengkuk yang menonjol, lakukan pemijatan searah jarum jam menggunakan jari kanan dan kiri secara bersamaan sebanyak delapan kali hingga menuju diatas tulang ekor. Pemijatan tersebut dilakukan secara berulang-ulang selama 15 menit lamanya supaya ibu semakin relaks dan produksi ASI semakin lancar,” jelasnya.

Saat melakukan perbincangan bersama Doodle Exclusive Baby Care, Bidan yang disapa dengan nama Bidan Maryam ini menerangkan jika ada aktor yang mempengaruhi lancarnya produksi ASI banyak, salah satunya penghisapan bayi semakin sering dihisap maka produksi ASI juga akan semakin lancar.

“Ibu harus dalam kondisi bahagia kalau cemas hormon tidak akan bekerja. Setelah melahirkan tinggal dimana juga salah satu faktor produksi ASI, karena ibunya baru saja belajar sehingga tidak tega melihat bayi menangis. Kalau menyusui ibu harus dalam kondisi relaks,” tandasnya.

Disisi lain, Bidan Maryam menngungkapkan beberapa tanda bayi dalam kondisi bayi perlu diberikan susu formula sebagai tambahan, diantaranya dianalisis melihat dari pipisnya. Bayi yang baru lahir dalam 24 jam minimal 1 kali pipis, 2 hari yang baru lahir 2 kali pipis dalam sehari, 3 hari dalam 3 pipis kemudian sampai hari kelima sudah minimal 6 kali pipis. Selain itu dianalisa juga kenaikan Berat Badan (BB) kalau 10 hari pertama biasanya BBnya turun dimana tidak boleh lebih 10 persen (10%) dari berat badan lahir.

“Perlu juga dicek panas seberapa, biasanya kalau dehidrasi panas badan melebihi 38 derajat celcius, ubun-ubun menjadi cekung kemudian ketika dicubit tidak kembali dalam 3 detik. Jika mengarah ke dehidrasi perlu konsultasi kedokter dan penggunaan susu formula juga dibatasi. Perlu diperhatikan posisi dan perlekatannya, bayi menyusu di payudara bukan diputing. Tidak punya puting pun bisa menyusui yang penting telaten. Tetapi jika sudah dikenalkan dot akan membuat bayi bingung puting menyusui akan semakin sulit,”ujarnya.

Owner dari usaha yang berlokasi di daerah Baki, Jawa Tengah ini mengutarakan hal yang perlu diperhatikan saat melakukan Pijat Oksitosin apabila ibu mengalami cedera dibagian belakang. Otomatis apabila dilakukan pemijatan dibagian belakang akan menambah sakit karena ada beberapa kasus ibu melahirkan dengan cara Caesar karena jatuh berarti memang ada trauma dibagian belakang.

“Saat memijat tekanan jangan terlalu kuat perlu komunikasi saat pemijatan apakah sudah sesuai belum. Perhatikan penggunaan minyak untuk memijat dites terlebih dahulu diarea belakang kepala dekat telinga apabila tampak kemerahan atau panas berarti ibu ada alergi terhadap bahan-bahan dari minyak tersebut. Disarankan minimal 1 kali bahkan lebih dalam sehari melakukan pijat oksitosin terhadap ibu. Karena semakin sering dipijat produksi ASI akan semakin meningkat,”jelas Bidan Maryam.

Diakhir wawancaranya, Bidan Siti Maryam berpesan menjadi seorang ibu harus bahagia, persiapkan menyusui sejak dari hamil. Jika sudah hamil mempelajari bagaimana cara menyusui, cara melahirkan, itu menjadi hak masing-masing ibu. Karena bayi berhak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) bahkan tenaga kesehatan yang sengaja memberikan susu formula bisa mendapatkan hukuman dan denda.

“Belajar dahulu sejak hamil bersama suami juga libatkan orang-orang sekitar didalam rumah. Perhatikan juga istirahat, konsumsi makan ibu, minum air putih, semua makanan boleh dikonsumsi ibu menyusui hanya saja jangan berlebihan. Yang penting saat menjadi ibu jangan lupa bahagia, menyusui sesering mungkin, perhatikan posisi dan perlekatan saat menyusui, pantau pipis dan Buang Air Besar (BAB), lihatkan postingan-postingan yang positif. Bahkan ada anak adopsi pun ibunya bisa menyusui dengan memberikan hormon tambahan,”tutupnya.

(REL/BR)

Baca Juga

Rekomendasi