Bank Mandiri (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - Meskipun risiko geopolitik global meningkat akibat eskalasi konflik di Timur Tengah, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil pada kuartal pertama tahun 2024. Data yang dirilis oleh Bank Indonesia pada Rapat Dewan Gubernur bulan April menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi mencapai 5,11%, yang lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang sebesar 5,04%.
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan bahwa salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi adalah akselerasi belanja pemerintah terkait dengan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) yang juga bersamaan dengan pembayaran Tunjangan Hari Raya. Hal ini membuat konsumsi rumah tangga tetap tumbuh positif dan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
"Berdasarkan Mandiri Spending Index, belanja selama triwulan pertama tahun 2024 meningkat ke level 206,7, naik dari level 199,1 di triwulan sebelumnya," katanya, Selasa (15/5).
Lebih detail lagi, belanja selama periode Ramadan - Idul Fitri 2024 juga mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Belanja pada periode pemberian Tunjangan Hari Raya meningkat sebesar 7,1% dibandingkan dengan periode sebelumnya, sementara belanja dari segmen menengah dan atas tumbuh sekitar 9,2% dan 7,1%.
"Namun, belanja rumah tangga kemudian mulai mengalami normalisasi setelah Hari Raya Idul Fitri dan diprediksi akan berlangsung hingga pertengahan Mei," ucap Andry.
Andry menjelaskan bahwa sektor yang menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024 adalah sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, yang tumbuh sebesar 18,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sektor akomodasi dan restoran juga tumbuh tinggi sebesar 9,39%, diikuti oleh sektor pertambangan dengan pertumbuhan 9,31%.
"Namun, sektor pengolahan, yang merupakan sektor dengan proporsi terbesar di ekonomi Indonesia, hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,13%," jelasnya.
Meskipun kondisi ekonomi global yang menurun mulai berdampak pada investasi dan neraca perdagangan, Bank Mandiri memproyeksikan bahwa ekonomi Indonesia masih akan mencatat pertumbuhan yang positif pada tahun 2024.
Andry memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,06% pada tahun ini. Meskipun potensi risiko masih besar dengan terus berlangsungnya gejolak geopolitik global dan tekanan dari investasi portfolio asing yang keluar, Bank Mandiri percaya bahwa ekonomi Indonesia tetap cukup resilien dalam menghadapi tantangan global.
"Dalam rangkaian tahapan pilpres yang telah berakhir, diharapkan bahwa keyakinan pelaku ekonomi untuk melakukan ekspansi akan meningkat. Selain itu, tahapan Pilkada yang segera dimulai juga diharapkan dapat memberikan dorongan terhadap pertumbuhan konsumsi. Bank Mandiri optimis bahwa ekonomi Indonesia akan terus tumbuh dengan stabil dan sehat pada tahun 2024," tambahnya.
(JW/CSP)