Pusat Krisis Kemenkes Gandeng HIPGABI, TCK-EMT Sumut-Aceh Dibekali Pelatihan Kegawatdaruratan

Pusat Krisis Kemenkes Gandeng HIPGABI, TCK-EMT Sumut-Aceh Dibekali Pelatihan Kegawatdaruratan
Para peserta tampak serius mengikuti pelatihan penanganan korban terdampak bencana yang dipandu oleh Instruktur. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Penanganan bencana dalam bidang kesehatan merupakan hal yang sangat penting guna keberlangsungan kehidupan manusia yang terdampak bencana. Kegagalan koordinasi penanganan bencana di bidang kesehatan berdampak signifikan terhadap keberhasilan sebuah negara menjalankan health security (ketahanan kesehatan).

Tenaga Cadangan Kesehatan-Emergency Medical Team (TCK-EMT) sebagai sumberdaya di bawah koordinasi Pusat Krisis Kementerian Kesehatan memandang perlu menggandeng semua elemen yang aktif di bidang kebencanaan dari berbagai profesi, salah satunya perawat yang tergabung dalam HIPGABI. Organisasi ini sebagai ikatan/himpunan seminat perawat dalam bidang keagawatdaruratan dan kebencanaan dibawah PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) dilibatkan secara langsung dalam setiap program yang dilaksanakan oleh TCK-EMT.

Keterlibatan itu mulai dari pelatihan bagi seluruh tim TCK-EMT mulai pusat hingga daerah, juga diharapkan nantinya HIPGABI berkoordinasi dengan TCK-EMT saat menangani bencana di daerah-daerah.

Kepala Pusat Krisis, Dr. Sumajaya, SKM, MM, MFP, CFA, mengapresiasi HIPGABI yang telah berpartisipasi menjadi Instruktur dalam menyiapkan kompetensi TCK-EMT seluruh provinsi di Indonesia. Sumajaya menyampaikan TCK-EMT akan diperluas termasuk pemberdayaan masyarakat akan menjadi target berikutnya dalam meningkatkan ketahanan kesehatan guna menghadapi bencana.

"Kalau mau turun ke daerah bencana, HIPGABI berkomunikasi dengan saya agar di lapangan kita bisa berkoordinasi dan berkolaborasi dengan semua elemen kesehatan yang ada di lokasi bencana," ujar Penanggungjawab Kegiatan Budiman, M.Kes kepada tim HIPGABI Sumut yang dikomandani Dr. Dudut Tanjung sebelum pelatihan yang dilaksanakan di Hotel Karibia mulai 25 hingga 28 Juni 2024, bagi TCK-EMT Regional 1 Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam itu.

Dalam simulasi ini, HIPGABI Sumut menurunkan tim instruktur terbaiknya beserta relawan-relawan terlatih sebagai probandus korban bencana. Simulasi yang harus bisa menggambarkan situasi sebenarnya ketika bencana, dipersiapkan secara matang oleh tim HIPGABI Sumut.

Relawan yang dimake-up sedemikian rupa dan diarahkan untuk berperilaku sebagaimana korban bencana semestinya, berhasil memberikan gambaran nyata kepada para peserta apa saja hal yang harus terperinci mereka lakukan dan peran apa yang harus dilakukan oleh masing-masing profesi saat menangani korban bencana nantinya.

"Kami siap dikerahkan sebagai tenaga cadangan kesehatan jika negara membutuhkan," komitmen tegas disampaikan Ketua HIPGABI Sumut Dr. Dudut Tanjung untuk mendukung program pemerintah dalam ketahanan di bidang kesehatan tersebut.

Sesuai namanya, Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) selama ini sudah terbukti berperan aktif. Mendukung pemerintah melalui keterlibatan dalam pembuatan kurikulum dan modul pelatihan bidang kegawatdaruratan dan kebencanaan. Dan juga memberikan masukan saat pemerintah membuat kebijakannya.

Selain berperan aktif saat bencana, HIPGABI juga memberikan pelatihan kepada perawat di seluruh Indonesia sebagai bentuk komitmen HIPGABI membagikan ilmu, pengetahuan, pengalaman dan keterampilannya di bidang kegawatdaruratan dan kebencanaan. Hal itu dilakukan agar semakin banyak yang merasakan kemanfaatan atas hal tersebut.

Fasilitator-fasilitator terlatih dari bebagai fasyankes yang bernaung di HIPGABI, lembaga pemerintah, institusi pendidikan, rumah sakit dan lembaga kemanusiaan menjadi kekuatan tersendiri bagi HIPGABI dalam perannya sebagai salah satu penopang kesehatan Indonesia.

(REL/BR)

Baca Juga

Rekomendasi