TIM PKM Dosen Unimed Lakukan Pemberdayaan Kader Terpadu di Desa Sembahe Baru untuk Wujudkan Keluarga Sadar ASI Eksklusif. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Deliserdang - Sebagai implementasi dari tridharma pertguruan tinggi, Tim Dosen Universitas Negeri Medan (Unimed) di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM) Unimed melakukan kegiatan ”Pemberdayaan Kader Terpadu (Terampil, Paham, dan Up to Date) untuk Mewujudkan Keluarga Sadar ASI Eksklusif di Desa Sembahe Baru Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang” pada tanggal 11 Juli 2024 di Balai Desa Sembahe Baru.
Kegiatan ini adalah bagian dari pengabdian kepada masyarakat dalam skim Program Kemitraan Masarakat. Tim Pengabdian diketuai oleh Edy Marjuang Purba, SKM, MPH., bersama anggota Dr. Saut Purba, M.Pd., Laurena Ginting, SST, M.Kes., dan Dermawan, M.Pd.
Edy Marjuang Purba, SKM, MPH menjelaskan, kader Desa Sembahe Baru merupakan orang-orang yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menggerakkan masyarakat dan berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan serta bekerja secara sukarela menangani masalah-masalah kesehatan baik perseorangan maupun masyarakat di Desa Sembahe Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.
"Salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh kader Bayi dan Balita di Desa Sembahe Baru adalah melakukan penyuluhan ASI eksklusif bagi ibu hamil trimester 3 yang akan melahirkan dan juga ibu nifas yang masuk dalam masa menyusui," ujarnya.
Edy Marjuang Purba, SKM, MPH menjelaskan, pemberian ASI saja selama 6 bulan kepada bayi yang disebut dengan ASI eksklusif di Desa Sembahe Baru belum dilaksanakan oleh seluruh ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan.
"Sementara Pemberian ASI eksklusif dianggap penting karena ASI mengandung berbagai zat gizi yang dapat menunjang tumbuh kembang yang optimal. Provinsi Sumatera Utara menjadi salah satu dari sembilan provinsi yang capaian ASI eksklusifnya di bawah target nasional (44,5%)," ujarnya.
Tim PKM Dosen Unimed diabadikan bersama Kader Terpadu Desa Sembahe Baru.
Desa Sembahe Baru yang merupakan salah satu Desa di Provinsi Sumatera utara perlu mendapat perhatian karena capaian ASI eksklusif yang belum memenuhi target.
Diketahui bahwa jumlah kader yang ada di Desa Sembahe Baru adalah sebanyak 15 orang. Pelatihan khusus terkait dengan Peningkatan Capaian ASI eksklusif belum pernah dilakukan secara berkala padahal hal itu dianggap perlu yang mana salah satu tugas mereka adalah mengingatkan ibu untuk memberikan ASI saja kepada bayinya selama 6 bulan. Kader di Desa Sembahe Baru belum memiliki keterampilan yang memadai dalam berkomunikasi efektif dan melakukan pendekatan kepada ibu nifas sehingga perlu dilakukan pemberdayaan kepada kader.
Kegiatan pemberdayaan dilakukan dengan memberikan 3 topik besar yang mejadi pilar dalam membentuk kader terampil, kader paham dan kader up to date. Kader Terampil dibentuk dengan memberikan materi pendekatan kepada ibu dan keluarga, komunikasi efektif dan cara membangunnya, cara memotivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
Kader Paham dibentuk dengan memberikan materi pentingnya ASI eksklusif, manfaat ASI eksklusif bagi bayi, ibu dan masyarakat, metode untuk memperlancar ASI dan cara penyimpanan ASI perah. Topik Kader Up to Date dibentuk dengan memberikan materi Pentingnya Kader up to date untuk pencapaian ASI eksklusif dan kompetensi yang harus dimiliki kader Up to date. Selain edukasi secara langsung kader juga diberikan E-booklet Kader Terpadu.
Kegiatan ini disambut baik oleh pemerintah Desa yang menjadi penanggung jawab kader dan diterima secara antusias oleh seluruh kader di Desa Sembahe Baru. Kegiatan pemberdayaan ini meningkatkan pengetahuan kader tentang pentingnya ASI eksklusif dan peran kader dalam pencapaian cakupan ASI eksklusif. Hal ini dilihat dari peningkatan skor post test yang dilakukan di akhir kegiatan dibandingkan dengan skor pre-test yang dilakukan di awal kegiatan.
Sekretaris Desa, Pintaria Tarigan, A.Md menyampaikan ucapan terimakasih di akhir kegiatan karena dinilai sangat bermanfaat bagi para kader untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan kader di lapangan. Ibu Rita sebagai salah satu kader di Desa Sembahe Baru menyampaikan testimoni nya bahwa kegiatan pemberdayaan ini memberikan manfaat yang besar bagi dia sebagai kader karena mendapatkan pengetahuan khuusunya tentang cara penedekatan dan komunikasi kepada masyarakat, dan secara umum memberikan manfaat yang besar bagi bayi karena mereka mendapatkan ASI eksklusif dari ibunya.
(REL/BR)