Wabah Virus Mematikan Chandipura di India: Puluhan Orang Tewas, Cek Gejalanya!

Wabah Virus Mematikan Chandipura di India: Puluhan Orang Tewas, Cek Gejalanya!
Virus. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Gujarat - Virus mematikan Chandipura (CHPV) tengah melanda negara bagian India, Gujarat. Hingga Akhir Juli, telah ada 23 kasus positif Chandipura yang terdeteksi di seluruh negara bagian.

Para ahli melaporkan setidaknya puluhan orang meninggal dunia di India akibat wabah virus mematikan Chandipura yang disebut 'mirip rabies'. Penyakit yang menular dari serangga ke manusia di India ini ternyata bisa berdampak fatal.

Disebutkan bawa virus Chandipura mampu menimbulkan 'malapetaka' di dalam tubuh manusia hanya dalam waktu enam jam setelah terinfeksi. Menurut Manal Mohammed, dosen senior Mikrobiologi Medis, Universitas Westminster, ini adalah wabah terburuk yang pernah terjadi di India.

"Setidaknya 38 orang, kebanyakan dari mereka anak-anak dan remaja, meninggal dunia sejak awal Juni 2024 dalam wabah virus Chandipura terburuk di India dalam lebih dari 20 tahun," terang dia yang dikutip dari The Sun

"23 kasus positif virus Chandipura telah dikonfirmasi dengan total 121 kasus berdasarkan gejala telah dilaporkan di seluruh negara bagian, hingga 24 Juli, 6 dari kasus ini berasal dari luar Gujarat, 3 dari Rajasthan, 2 dari MP dan 1 dari Maharashtra," kata Nilam Patel, dikutip dari NDTV.

"Kami telah menyiapkan semua dokter dan staf lapangan sehingga pengawasan berjalan dengan baik. Secara keseluruhan, 40 kematian telah terjadi sejauh ini. Dari jumlah tersebut 10 adalah kasus Chandipura yang dikonfirmasi," lanjutnya lagi.

Virus Chandipura merupakan bagian dari keluarga penyakit yang menyebabkan rabies, peradangan dan pembengkakan otak, yakni ensefalitis. Sebagian besar virus ini ditularkan ke manusia oleh lalat pasir, nyamuk, dan juga kutu.

Gejala awal yang dapat terlihat sangat mirip dengan flu. Namun, kondisi itu berkembang dengan cepat hanya dalam 24 jam menjadi ensefalitis, koma, hingga menyebabkan kematian.

Anak-anak di bawah usia 15 tahun adalah kelompok yang paling rentan terhadap penyakit berbahaya ini. Bukti yang ada menunjukkan bahwa 76 persen dari mereka yang tertular meninggal dunia.

Saat ini, wabah Chandipura tengah menyebar pesat di negara bagian Gujarat, di bagian barat. Komisioner Kesehatan Gujarat Harshad Patel mengatakan hampir semua pasien adalah anak-anak.

Virus Chandipura (CHPV) merupakan anggota famili Rhabdoviridae yang diketahui menyebabkan kasus sporadis dan wabah di wilayah barat, tengah, dan selatan negara ini, terutama selama musim hujan. Virus ini ditularkan oleh vektor seperti lalat pasir dan kutu.

Perlu dicatat bahwa pengendalian vektor, kebersihan, dan kewaspadaan adalah satu-satunya tindakan yang tersedia untuk melawan penyakit ini. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak-anak di bawah usia 15 tahun dan dapat disertai dengan penyakit demam yang dalam beberapa kasus dapat mengakibatkan kematian lantaran bisa memicu Sindrom Ensefalitis Akut (AES).

Otoritas kesehatan di India kini berlomba-lomba untuk membendung wabah tersebut, dengan melakukan pemeriksaan terhadap ribuan orang dan menyemprot rumah-rumah dengan obat nyamuk.

Meskipun sebagian besar kasus terjadi di Gujarat, kasus juga telah dilaporkan di negara bagian tetangga Rajasthan dan Madhya Pradesh.

Sejauh ini, tidak sepenuhnya diketahui pasti penyebab virus tersebut kembali meningkat. Namun, ini mungkin terkait dengan perubahan iklim dan penyebarannya dipengaruhi oleh suhu yang hangat.

Selain virus Chandipura, di musim panas ini India sudah melaporkan banyak kasus yang disebabkan virus yang ditularkan nyamuk. Mulai dari virus Zika, demam berdarah, dan Nipah.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi