Dosen FK USU Pengabdian Masyarakat, Terapkan Model Program Pencegahan Jatuh sebagai Hospital-Based Community Geriatric Services di Posyandu Lansia

Dosen FK USU Pengabdian Masyarakat, Terapkan Model Program Pencegahan Jatuh sebagai Hospital-Based Community Geriatric Services di Posyandu Lansia
Dosen FK USU Pengabdian Masyarakat. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan pengabdian masyarakat di Posyandu Lansia, Puskesmas PB Selayang, Medan. Dosen tersebut adalah dr. Dina Aprillia Ariestine, M.Ked (PD), Sp.PD, K.Ger dan dr. Melati Silvanni Nasution, M.Ked (PD), Sp.PD, K.EMD.

dr. Dina Aprillia Ariestine, M.Ked (PD), Sp.PD, K.Ger., dalam proposal pengabdiannya menjelaskan, program Hospital-Based Community Geriatric Services yang dilakukan oleh RSP Prof. Dr. Chairuddin P. Lubis USU dalam mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, aktif, dan produktif maka diperlukan edukasi dan pelatihan lansia sebagai bentuk peningkatan pengetahuan dan kemampuan lansia untuk berperilaku sehat dan produktif.

"Program ini bergerak dalam aspek meningkatkan pengetahuan komunitas lansia mengenai pentingnya pencegahan jatuh dan keselamatan selama beraktivitas di rumah. Kedepannya diharapkan peningkatan pengetahuan ini dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik di masa mendatang," ujar dr. Dina.

Mereka berharap, program ini dapat menambah pemahaman lansia mengenai pencegahan jatuh, khususnya dengan meningkatkan fungsi tubuh melalui edukasi, suplementasi nutrisi, dan aktivitas fisik sehingga terbentuknya lansia yang sehat, mandiri, aktif, dan produktif.

"Kita juga berharap para lansia tetap dapat melaksanakan fungsi sosialnya berperan aktif secara wajar dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," jelasnya.

Kegiatan sosialisasi pencegahan jatuh di Posyandu Lansia.
Dokter Dina mengatakan, penuaan merupakan proses biologis yang menghasilkan perubahan yang kompleks dan fisiologis pada tubuh, termasuk pada semua sel, jaringan, organ, dan sistem tubuh. Proses ini menyebabkan turunnya kemampuan fisik dan juga kemandirian. Hal ini menjadi salah satu pemicu dari terjadinya peningkatan angka risiko jatuh pada lansia terutama di rumah sakit. Setiap tahunnya, 1 dari 3 pasien lansia memiliki risiko tinggi untuk jatuh, dan hal ini kerap mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya usia.

Jatuh menjadi salah satu ancaman besar bagi kualitas hidup lansia. Jatuh berkaitan dengan morbiditas yang substansial, penurunan kualitas hidup, pengeluaran perawatan kesehatan yang substansial, dan kematian dini. Rasa takut akan jatuh, yang muncul pada 20% sampai 39% lansia yang pernah jatuh, dapat menyebabkan keterbatasan aktivitas dan menurunkan kualitas hidup lansia.

"Jatuh, terutama jatuh berulang, akan meningkatkan risiko cedera, perawatan di rumah sakit, dan kematian terutama pada pasien lansia yang rentan dan memiliki penyakit komorbiditas lain dan defisit pada aktivitas sehari-hari. Akibatnya, rasa takut jatuh dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup, penurunan mobilitas, penurunan fungsi dan jatuh pada lansia. Efek takut jatuh merupakan ancaman terhadap sosialisasi, kemandirian, penyakit, dan kematian pada lansia dengan mempengaruhi keseimbangan, kinerja tugas ganda, aktivitas fisik dan kualitas hidup pada lansia. Beberapa faktor lain yang mempengaruhi rasa takut jatuh adalah batasan dalam aktivitas dan tidak adanya interaksi sosial, tetapi terpisah dari sejarah jatuh," tegasnya.

Faktor risiko yang berkontribusi terhadap jatuh pada lansia sangat beragam. Penyebab jatuh dapat dikategorikan menjadi faktor pribadi dan lingkungan. Pada faktor pribadi, penurunan kognitif dan kondisi medis yang mendasari merupakan faktor umum yang menyebabkan jatuh, sedangkan faktor lainnya yakni penurunan kebugaran fisik secara umum menyebabkan penurunan kekuatan otot, penurunan massa tulang, hilangnya keseimbangan dan koordinasi, serta berkurangnya fleksibilitas sehingga rentan terjadi jatuh.

"Pada kegiatan pengabdian ini, tim Pengabdian Masyarakat akan melakukan edukasi pencegahan jatuh serta pelatihan fisik untuk mencegah jatuh pada lansia. Sasaran program ini merupakan lansia di Posyandu Lansia Puskesmas PB Selayang dan melalui edukasi ini diharapkan lansia dapat menambah pengetahuan dan menambah pemahaman mengenai pencegahan jatuh serta peningkatan pelatihan fisik dapat dilaksanakan oleh lansia untuk mencegah jatuh," tutup dr. Melati Silvanni Nasution, M.Ked (PD), Sp.PD, K.EMD.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi