Edukasi Literasi Pengelolaan Keuangan bagi Pengembangan Usaha Rumahan di Desa Denai Sarang Burung

Edukasi Literasi Pengelolaan Keuangan bagi Pengembangan Usaha Rumahan di Desa Denai Sarang Burung
Edukasi Literasi Pengelolaan Keuangan bagi Pengembangan Usaha Rumahan di Desa Denai Sarang Burung (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Dosen Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), kembali melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Desa Denai Sarang Burung, Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), Kamis, 8 Agustus 2024 lalu.

Kegiatan yang mengusung tema “Pemanfaatan Teknologi Keuangan Bagi Pengembangan Usaha Rumahan Guna Peningkatan Pendapatan Masyarakat Di Desa Denai Sarang Burung” tersebut diketuai Beby Kendida Hasibuan, Prof Isfenti Sadalia, dan Yunita Sarah Siregar, sebagai anggota.

Pengabdian juga mengikutsertakan mahasiswa D3 Keuangan Fakultas Vokasi USU, yakni Maulana Annas Rasyid, Jessicca Anastasya, dan Thesalonica Aritonang.

Menurut Beby, di tengah pesatnya perkembangan zaman dan era digital, kemampuan mengelola keuangan dengan bijak menjadi semakin krusial, terutama bagi para pelaku usaha. Terlebih bagi mereka yang menjalankan usaha rumahan.

"Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang sehat bukan hanya menentukan keberlangsungan usaha, tetapi juga menjadi kunci mencapai kesejahteraan finansial dan meningkatkan kualitas hidup," sebutnya, Jumat (23/8).

Beby juga menekankan pentingnya memiliki dua dompet saat menjalankan usaha. Ini menjadi sebuah strategi yang terbukti ampuh menjaga stabilitas keuangan dan meminimalisir risiko. Strategi ini, katanya, akan membantu memisahkan pengeluaran pribadi dengan keuangan usaha.

"Memisahkan keuangan bisnis dan pribadi, juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan usaha. Saya dengan dapat mudah melihat berapa pendapatan, berapa pengeluaran, dan berapa laba diperoleh. Hal ini membantu saya mengambil keputusan bisnis yang lebih bijak dan berdasarkan data akurat," ungkapnya.

Sementara itu, narasumber kegiatan, Lailan Syafrina Hasibuan, menyatakan, pelaku usaha kecil terjebak dalam siklus 'kejar untung' tanpa memperhatikan pentingnya menabung untuk masa depan.

Dikatakannya, edukasi ini juga mengajak para peserta untuk menabung, walau hanya Rp 2.000 per hari selama satu bulan. Hal tersebut merupakan langkah positif untuk memulai menabung.

"Setelah satu bulan, peserta akan dievaluasi dengan berbagi pengalaman dan menghitung total tabungan. Hal tersebut guna membangun kebiasaan peserta untuk menabung," terangnya.

Narasumber lain, Wina Nurfitriani, mengajak peserta untuk menetapkan tujuan finansial yang jelas dan memanfaatkan tabungan untuk mencapainya.

"Jangan takut untuk bermimpi besar, gunakan tabungan sebagai alat mewujudkan mimpi tersebut. Ingat, setiap rupiah yang ditabung adalah langkah mendekati masa depan lebih baik dan sejahtera," pesannya.

Sedangkan Prof Isfenti Sadalia menjelaskan, dalam menjalankan usaha rumahan di desa memiliki tantangan tersendiri, terutama mengelola keuangan dengan baik. Oleh karena itu, program ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang pengelolaan keuangan yang efektif, sehingga dapat mendorong perkembangan usaha rumahan ibu-ibu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Denai Sarang Burung.

Untuk diketahui, PKM ini memberikan pelatihan, pendidikan, dan pengajaran kepada tim untuk pengelolaan keuangan paling dasar membahas strategi pengelolaan keuangan yang efektif bagi masyarakat Desa Denai Sarang Burung, khususnya para pelaku usaha.

Peserta diajak memahami pentingnya menerapkan sistem 'dua dompet' dalam memisahkan keuangan pribadi dan bisnis. Selain itu, diberikan tips dan trik praktis untuk membangun kebiasaan menabung secara konsisten.

Melalui diskusi interaktif dan workshop, diharapkan peserta dapat mengelola keuangan usaha dengan lebih bijak dan memanfaatkan tabungan untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang.

(HEN/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi