Kedua pegulat, Natrusnicu Roxana Andrea (Kalsel) dan Dewi Ulfah (Kaltim), gantung sepatu usai bertanding. Natrusnicu menyabet medali perak, sedangkan Dewi meraih medali perunggu.

Dewi mengatakan, pertama menggeluti gulat sejak 2004, dan saat itu menjadi wanita pertama. PON XXI Aceh-Sumut 2024 ini merupakan PON ke-5 baginya.

“Selama mengikuti PON sudah meraih 3 kali emas, dan 1 perak, dan 1 perunggu,” ungkapnya.

Dewi memutuskan pensiun sebagai atlet, atau gantung sepatu di usia 38 tahun. Keputusan ini diambilnya usai berlaga di PON XXI Aceh-Sumut 2024.

“Ini sudah saatnya gulat mencari regenerasi lagi,” ujarnya.

Dewi berpesan kepa atlet muda untuk jangan pernah lelah, terus serius dan semangat dalam berlatih. Karena, menjadi sang juara tidak mudah, berlatihlah terus menerus.

“Jangan pernah cepat puas,” ujarnya.

Natrusnicu, pegulat Kalsel, yang juga memutuskan gantung sepatu, mengatakan, memulai gulat sejak umur 9 tahun, dan asalnya dari Romania, Eropa Timur.

Di usianya yang sudah 35 tahun, ia merasa sudah cukup, mau jadi pelatih saja.

“Syukur dapat medali perak,” ujarnya.

Selama berkiprah di gulat, sejak usia 9 tahun, Natrusnicu pernah juara Eropa, sudah pernah juara di Asian Cahmpionship, dan juara PON 2026.

Dari kompetisi-kompetisi itu, dia sudah merasakan mendapat medali emas, perak, dan perunggu.

“Sudah lengkap. Pesan untuk pegulat muda, harus disiplin, dan tetap semangat, karena olahraga itu, hari ini bisa menang, besok bisa kalah. Jadi, tetap aja semangat, dan bersyukur selalu,” pungkasnya.

(RZD/RZD)