Menemukan Harta Karun di Kelas: Mengatasi Tantangan Numerasi dengan Gamifikasi

Menemukan Harta Karun di Kelas: Mengatasi Tantangan Numerasi dengan Gamifikasi
Menemukan Harta Karun di Kelas: Mengatasi Tantangan Numerasi dengan Gamifikasi (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Kabanjahe - Di sebuah sekolah dasar yang tampak tenang di Kabanjahe, suasana belajar berubah drastis. SDN 044826 Samura tidak lagi hanya tentang anak-anak yang duduk diam menyimak pelajaran di depan kelas. Di bawah sinar matahari pagi yang cerah, murid-murid kelas 5 berlarian dengan penuh semangat. Mereka bukan sedang bermain biasa, melainkan menjalani petualangan yang membawa mereka pada pemahaman matematika yang lebih mendalam.

Treasure Hunter,sebuah metode gamifikasi yang diterapkan di SDN 044826 Samura, Kabanjahe menjadi jembatan antara permainan dan pencapaian akademis. Model ajar berbasis permainan ini lahir dari kolaborasi guru dan Fasda Tanoto Foundation, yang membawa inovasi baru dalam penguatan numerasi.

Muri Rasika, guru di SDN 044826, menjelaskan bahwa metode ini memungkinkan siswa dari berbagai tingkat pemahaman numerasi untuk bekerja sama. "Dalam satu kelompok, ada yang numerasinya tinggi dan ada yang rendah. Mereka belajar berkolaborasi. Yang lebih paham membantu yang lainnya, sementara yang belum mencapai paham pun tidak merasa terintimidasi," ungkapnya, Rabu, 18 September 2024.

Treasure Hunt di kelas matematika mungkin terdengar tidak lazim, tetapi hasilnya tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan berlari dari satu pos ke pos lainnya untuk menyelesaikan tantangan, anak-anak belajar menghitung, mengenali bilangan cacah, dan memecahkan soal-soal matematika. Menariknya, kegiatan ini tidak hanya melibatkan otak, tetapi juga fisik.

“Anak-anak berlari, bergerak, dan berinteraksi dengan lingkungan. Bagi mereka yang mungkin kesulitan secara kognitif, aktivitas motorik ini memberi mereka kesempatan untuk unggul dalam aspek lain,” tambah Muri Rasika.

Metode ini merupakan bagian dari program penguatan numerasi yang baru dimulai pada semester ini di beberapa sekolah di Kabupaten Karo, termasuk kecamatan Berastagi dan Kabanjahe. Target program ini adalah sekolah-sekolah dengan tingkat numerasi yang masih rendah, berdasarkan data rapor pendidikan. Dengan dukungan Fasda Tanoto Foundation, para guru diberi pelatihan dan pendampingan agar bisa mengembangkan model gamifikasi sesuai dengan kebutuhan siswa.

Senterlea Boru Barus, Kepala SDN 044826 Samura, menekankan pentingnya integrasi permainan dalam pembelajaran, terutama untuk pelajaran yang dianggap sulit seperti matematika. "Anak-anak terlihat sangat gembira dan mereka lebih mudah memahami pelajaran dengan metode ini. Permainan membuat mereka lebih antusias dan terbuka terhadap pembelajaran," katanya.

Pengamatan ini juga diamini oleh para siswa. Vincent dan Natasha, dua murid kelas 5, menyatakan bahwa mereka lebih cepat memahami matematika dengan cara ini. "Belajar matematika jadi tidak menakutkan lagi. Kami justru menunggu-nunggu pelajaran ini setiap hari," ujar Natasha dengan senyum lebar.

Menurut Viadya Stella Tololiu, S.Pd., M.Th, Kepala SD Swasta Filadelfia School sekaligus Fasilitator Daerah (Fasda) dari Tanoto Foundation, gamifikasi adalah salah satu keunggulan dari penerapan kurikulum Merdeka. Kurikulum ini memberi ruang bagi guru untuk menciptakan metode pengajaran yang relevan dengan lingkungan sekitar. Di SDN 044826, misalnya, lingkungan yang luas menjadi aset berharga untuk mengembangkan model pembelajaran berbasis aktivitas fisik seperti Treasure Hunt.

Metode ini tidak hanya diharapkan mampu meningkatkan numerasi siswa, tetapi juga memperbaiki stigma negatif terhadap matematika.

"Guru matematika sering dianggap menakutkan, tapi dengan pendekatan ini, pelajaran jadi lebih menyenangkan dan tidak lagi menakutkan," ungkap Via.

Lebih jauh lagi, program ini diharapkan bisa menyebar ke kelas-kelas lain, bahkan hingga kelas 1, dengan modifikasi sesuai usia dan materi pembelajaran.

SDN 044826 Samura Kabanjahe kini menjadi saksi bagaimana inovasi sederhana dalam pembelajaran dapat mengubah atmosfer belajar. Dengan metode gamifikasi ini, mereka tidak hanya belajar menghitung, tetapi juga menemukan harta karun terbesar dalam pendidikan: semangat belajar yang tidak pernah padam.

(DEL)

Baca Juga

Rekomendasi